Mohon tunggu...
Politik

PILGUB NTT 2018: BaraJP Dorong Figur Entrepreneur

10 Mei 2016   00:31 Diperbarui: 12 Mei 2016   07:42 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

PILGUB NTT 2018: BaraJP Dorong Figur Entrepreneur.

Oleh Pelipus Libu Heo

Cerita tentang pengusaha yang penuh perhitungan terutama dalam manajemen waktu dan keuangan sudah biasa didengar oleh publik sehingga banyak pihak menganugerahkan pengusaha dengan sebutan pelit. Bagi seorang pengusaha, keuntungan seribu rupiah sangat berarti sehingga apabila seribu itu diberikan kepada orang lain secara cuma-cuma maka akan merasa rugi. Dalam semenit mesti dapat mengahasilkan uang sehingga tak jarang kita jumpai pengusaha sering kerja lembur, pergi pagi pulang malam bahkan pulang pagi.

Sebutan pelit tidak dibenarkan bagi sebagian besar pengusaha, justru banyak pengusaha milyarder menjadi dermawan karena kepekaan sosial mereka terhadap kondisi masyarakat Indonesia yang perlu ditolong dan dilayani oleh karena keterbatasan ekonomi dan pendidikan. Mereka adalah bos Microsoft, Bill Gates. Milyarder dunia yang memiliki yayasan sosial yakni Bill Gates Foundation dan mendonasi kekayaannya untuk membantu memecahkan persoalan sosial.

Cerita di atas adalah mereka yang secara finansial cukup mampu membantu masyarakat yang ekonomi Lemah. TEMPO.CO, Melansir enam nama pengusaha asal Indonesia yang masuk dalam daftar “48 Pahlawan Dermawan Asia” versi majalah Forbes yang dipublikasi Rabu, 25 Juni 2014 antara lain: Theodore Rachmat, 70 tahun, pendiri Triputra Group yang telah membantu beasiswa 9.800 lebih mahasiswa. Sjakon George Tahija, 62 tahun dan George Santosa Tahija, 56 tahun, komisaris Austindo Group. Pieter Tanuri, 50 tahun, dan Veronica Colondam, 42 tahun, Presiden CEO Multistrada Arah Sarana, Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB). 

Tahir, 62 tahun, pendiri dan ketua Mayapada Group. Dia membujuk delapan taipan Indonesia untuk menyumbang masing-masing US$ 5 juta (sekitar Rp 61 miliar) untuk Indonesia Health Fund yang diluncurkan April lalu. Tujuannya mendapatkan 12 taipan Indonesia lainnya sehingga dapat terkumpul US$ 100 juta (sekitar Rp 1,3 triliun) untuk memerangi tuberkulosis (TBC) dan program keluarga berencana. 

Pada peluncuran itu, pendiri Microsoft Bill Gates datang ke Jakarta dan mengatakan Bill & Melinda Gates Foundation akan memperluas dana hingga US$ 200 juta. Tahir memulai donasi tahun 2013 saat dia dan Gates masing-masing berjanji untuk memberikan US$ 100 dalam yayasan terpisah, Global Health Fund untuk memberantas polio, malaria, HIV dan penyakit lain. Dia menandatangani Giving Pledge pada Desember 2013. Tahir adalah pemilik saham mayoritas Wahana Mediatama, penerbit Forbes Indonesia.

Tahir sukses dengan prinsip  kerja jujur dan integtritas, ketika memberi maka disitu muncul rasa syukur. Mantan Presiden Direktur Panin Bank itu pernah memberikan donasi kepada Jokowi sebesar 6 (enam) milyard rupiah. Uang itu diberikan untuk mendukung Jokowi memenangkan Guberbur DKI Jakarta karena dianggap mampu memperbaiki sistem birokrasi dan menghapus Korupsi di Indonesia dengan 3 syarat mutlak. Sistem diperbaiki, media dibuka, kesejahteraan ditingkatkan.

Itulah Kilas balik para pengusaha dalam  membangun bumi pertiwi, nusantara dan Indonesia yang kita banggakan dengan sejuta cara. Ada yang tak langsung atau dengan mendukung orang lain dan ada yang terjun langsung untuk merubah sistem birokrasi yang kental KKN. Mereka mendorong dan mendukung figur pengusaha, figur Ekonom atau Bankir serta figur dari profesi lain yang memiliki pemikiran inovasi dan kepekaan sosial untuk menjadi pemimpin publik.  

Mereview majunya Joko Widodo sebagai walikota Solo dilatarbelakangi figur pengusaha sukses dibidang meubel, figur fenomenal, inovasi dan memiliki hati dalam melayani serta tidak terikat oleh partai Politik. Berkat kegigihannya memimpin kota Solo mengantarkan  Jokowi sebagai gubernur DKI Jakarta. Kepemimpinannya dinilai memiliki andil besar terhadap perubahan kota Jakarta bahkan belum genap satu periode kepemimpinan membuat sejumlah elemen publik bersatu mendorong Jokowi untuk maju memimpin Indonesia menjadi presiden ke 7.

Alhasil, sejumlah elemen tersebut mendeklarasikan Jokowi presiden dan menamai diri relawan dan berhasil mengantarkan Jokowi sebagai Prosiden RI 7 pada 2014 silam. Relawan terbentuk di seluruh Indonesia hingga luar negeri antara lain KIB, SEKNAS Jokowi, BaraJP, Ep4jkw, Cemara 19, Pospera, Srikandi Jokowi, Joman, Kornas, TMP, Jasmev, Duta Jokowi, Kawan Jokowi, Bhineka Tunggal Ika, Satrio Pininggit, JOKOJEK (Jokowi-jeka), RKIH, Sekber Jokowi, Alumni PT, JK Centre, Arus Bawah Jokowi, BravoA5, dan Mutiara. 

Jokowi telah menjadi Presiden namun perjuangan nelayan belum berhenti. Relawan Jokowi terus masih mengaung seantero nusantara untuk mengawal Nawacita program Jokowi, mengkampanyekan semangat revolusi mental dan menjaring pemimpin-pemimpin terbaik dan inovatif untuk dimunculkan ke publik  agar didorong dicalonkan menjadi Gubernur, Bupati/Walikota. Semangat itu masih membara dalam  Barisan Relawan Jokowi Presiden, Barisan Relawan Jalan Perubahan (BaraJP) yang strukturnya sudah terbentuk senusantara dari tingkat pusat hingga ke Kabupaten/kota dan kecamatan.

Semangat tersebut bukan tanpa sebab, seluruh relawan mengginginkan perubahan nyata melalaui kerja, kerja dan kerja. Perubahan dalam sistem birokrasi yang kian ruwet, syarat dengan KKN, keterbukaan publik mesti ditingkatkan. Oleh karena wilayah Indonesia yang sangat luas serta otoritas daerah yang tidak bisa diintervensi oleh pemerintah pusat sebagaimana UU Otonomi daerah membuat impian publik lambat terwujudnya. Mau tidak mau relawan Jokowi terus bersatu untuk mewujudkan impian tersebut dan BaraJP di daerah-daerah mendeklarasikan figur-figur terbaik untuk diikutkan sebagai bursa calon dalam Pilkada.

Dua puluh dua Dewan pimpinan Cabang (DPC) BaraJP kabupaten/kota se Nusa Tenggara Timur melakukan telaah terhadap figur potensial di NTT antara lain Daniel Tagu Dedo, Eston Foenay, Ibrahim A. Medah, Lusia Adinda Lebu Raya, Marthen Dira Tome, Marianus Sae dan Beny K. Harman. Lewat Rapat kerja Daerah (Rakerda) BaraJP NTT pada 17 Februari 2016 bertempat di Hotel Ima Kupang, yang dihadiri langsung oleh Sekjen BaraJP pusat Utje Gustaaf Patty mendeklarasikan Daniel Tagu Dedo sebagai Calon Gubernur NTT di PILKADA serentak 2018. BaraJP melihat sosok Dirut Bank Pembangunan Daerah (bank NTT) ini sebagai Ekonom tulen, profesional bankir, pekerja keras dengan kerja efektif dan Tuntas.

Bank NTT di bawah kepemimpinan Tagu Dedo mampu meraih sejumlah penghargaan dan dinobatkan sebagai salah satu bank sehat dari infobank tahun 2015. Aset bank NTT setiap tahunnya terus mengalami peninggkatan yakni Rp.9,7 triliyun sampai akhir tahun 2015 atau naik 14,82 persen dari tahun 2014. Pertumbuhan dana pihak ketiga 16,07 persen yakni Rp.7,281 triliyun hingga akhir 2015. Sedangkan, Pertumbuhan kredit sejak 2009 hingga 2015 mengalami kenaikan sebesar 16,31 persen 1,2 triliyun di akhir 2015 atau rata-rata per tahun 19,89 persen serta Laba mengalami kenaikan 4,88 persen dari   Rp. 246 miliyar di 2014 menjadi Rp.258 miliyar diakhir tahun 2015, (Siaran pers bank NTT April 2016).

Bank NTT merupakan Bank pertama milik pemerintah Indonesia yang dipercayakan untuk mengelolah keuangan bersama United Nations Depelopment Programme (UNDP) sebesar Us$15.000 melalui penantanganan MOU 31 maret 2016 yang disaksikan oleh Kementerian kehutanan dan lingkungan hidup di Jakarta. Dana tersebut dikucurkan untuk memerangi kemiskinan di NTT. Prestasi lain yang ditorehkan Bank NTT adalah meraih penghargaan dari APKASI sebagai TOP BPD dan Daniel Tagu Dedo sebagai TOP CEO BUMD pada 5 mei 2016 di JI Expo Kemayoran Jakarta. Selain itu, Tagu Dedo sebagai sosok yang berjiwa sosial dengan kepemimpinan yang santun. Terbukti beberapa organisasi pernah dipercayakan kepada Tagu Dedo adalah ketua Pemuda GPIB Ebenhaeser Surabaya, Ketua Umum Federasi Olahraga Karate Indonesia Propinsi NTT, wakil ketua Kwartil daerah Pramuka Propinsi NTT, Ketua Pembina APINDO NTT, Ketua Alumni penerima Beasiswa Supersemar NTT, Ketua umum Indonesia Cerdas NTT.

Sejuta prestasi dan pengalaman Tagu Dedo yang mumpuni tersebut membuat masyarakat NTT tidak perlu khawatir dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean atau perdagangan bebas sehingga saatnya NTT dipimpin figur entrepreneur untuk mendukung ekonomi kreatif masyarakat demi memperkuat daya saing terutama dibidang ekonomi sehingga mampu bersaing dengan propinsi lain di Indonesia yakni membawa masyarakat  menuju sejahtera. Dengan kondisi NTT saat ini yang masih jauh tertinggal pada segala aspek menjadi tantangan bagi seorang bankir seperti Tagu Dedo untuk menerapkan kerja efektif dan tuntas dengan sistem yang transparan, melayani dengan hati yang tulus.

Satu hal yang pasti, kita  percaya pada Bank sebagai lembaga penjaminan masyarakat yang mana semua jutawaan miliyarder di dunia percaya pada bank. BaraJP melalui aspirasi masyarakat arus bawah juga percaya pada sosok Daniel Tagu Dedo yang telah mampu menjaga kepercayaan masyarakat semasa memimpin Bank Bukopin Cabang Solo dan Bank NTT untuk diaplikasi memimpin NTT menjadi lebih baik, adil, merata dan Sejahtera. #PLH^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun