Namun sekarang, pengunjung yang datang ke Cikapundung Riverspot bakal mendapat kekecewaan. Jangankan menikmati air mancur yang meluncur dan diiringi musik. Untuk mencari tempat duduk saja sangat sulit. Fasilitas tempat duduk yang menyatu dengan meja sudah hilang dari area tersebut.
Lampu-lampu sorot sudah tidak berfungsi. Sebagian juga sudah hilang dari tempatnya. Kolam yang ada di sana sudah tidak berair. Keberadaan Cikapundung Riverspot kembali seperti awal sebelum mendapat penataan, yakni menampakan kesan kumuh.
Wisatawan pun tambah malas untuk berkunjung ke sana. Sekarang Cikapundung Riverspot kembali kepada fungsi semulanya. Lokasi itu lebih banyak dimanfaatkan sebagai area pasar koran dan majalah. Setiap dini hari, bongkaran koran dan majalah kembali dilaksanakan di sana.
Kalau pun pengunjung memaksa datang ke Cikapundung Riverspot cuma mendapati area yang kosong. Batu berserakan, seperti di beberapa pojok teronggok rongsokan besi bekas meja dan kursi. Kondisi itu sangat disayangkan, karena bisa menjadi citra buruk bagi sektor wisata Kota Bandung. (Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H