Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Mobil Masuk Jurang, Pemiliknya Tidak Pernah Jera

28 Mei 2020   15:08 Diperbarui: 28 Mei 2020   15:19 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagi komunitas penggemar Jeep, bukan hal aneh jika kendaraannya terbalik. (foto: Didih Hudaya)

Paguyuban Jeep Bandung (PJB) merupakan komunitas penggemar mobil Jeep yang paling eksis di wilayah Bandung. Sejak dibentuk pada 27 Juli 1998, Paguyuban Jeep Bandung tidak pernah surut dari kegiatan. Bahkan PJB punya tradisi tahunan yang selalu dinanti-nantikan para anggotanya.

Kegiatan puncak yang digelar PJB, yakni West Java Adventure Off-road (WJAOR). Kegiatan yang rutin digelar tiap tahun ini, mengambil lokasi berpindah-pindah namun masih di lingkup Jawa Barat. Dari ajang WJAOR, yang dibidik bukan sekadar mempererat tali silaturahmi anggota. Tapi juga mengasah kemampuan anggota mengatasi medan-medan berat, di samping mengeksplore tempat wisata yang ada di Jawa Barat.

Pada tahun kemarin (2019), penyelenggaraan WJAOR memasuki dua dekade. Artinya selama 20 tahun, PJB tetap berkomitmen mempersatukan penggemar mobil Jeep dalam aktivitas yang positif. Belum terjadi riak permasalahan yang menggoyang kesolidan PJB.

Salah satu anggota PJB, Agus Arjito mengaku, sangat menyenangkan bisa bergabung dengan komunitas penggemar mobil Jeep. Dalam beberapa kegiatan, Agus merasa tertantang dan adrenalinnya terpacu. Apalagi kalau sudah masuk sesi off road, kemampuan pemilik Jeep benar-benar diuji.

Bagi komunitas penggemar Jeep, bukan hal aneh jika kendaraannya terbalik. (foto: Didih Hudaya)
Bagi komunitas penggemar Jeep, bukan hal aneh jika kendaraannya terbalik. (foto: Didih Hudaya)

"Memang ada risiko yang ditanggung. Tidak hanya dari segi biaya perawatan mobil, tapi juga menyangkut nyawa. Jadi yang cuma memiliki nyali kecil, harus berpikir dua kali untuk aktif di komunitas ini. Usai mengikuti off road saja, biasanya ada onderdil atau bagian mobil yang perlu perbaikan. Dan itu biayanya tidak sedikit," tutur Agus Arjito.

Agus Arjito sendiri punya pengalaman yang tak akan terlupakan. Dia bersama mobil Jeep kesayangannya sempat masuk jurang. Itu saat mengikuti kegiatan PJB yang digelar di jalur Kabupaten Bandung-Kabupaten Garut. Tepatnya di wilayah Cisewu mobil yang dikemudikan Agus Arjito tergelincir masuk jurang. Mobilnya ringsek, beruntung nyawa Agus Arjito masih terselematkan.

Biaya perbaikan mobil pastinya sangat besar. Belum lagi biaya perawatan Agus Arjito selama tinggal di Rumah Sakit. Apakah dia jera? Ternyata tidak. Demikian juga dengan sejumlah anggota PJB lainnya. Karena hobi mengemudikan mobil Jeep sudah menyatu dengan kehidupannya, maka urusan pengeluaran uang seringkali diabaikan.

Tidak heran jika kembali digelar kegiatan yang sangat menantang, pesertanya selalu membeludak. Termasuk dalam kegiatan WJAOR tahun kemarin, ada 100 mobil Jeep yang terlibat. Pada penyelenggaraan tahun ke-20, WJAOR mengambil rute Kabupaten Bandung menuju Kabupaten Sumedang.

Medan jalan Kabupaten Bandung-Kabupaten Sumedang tidak kalah menarik. Banyak pemandangan alam yang indah bisa dinikmati peserta. Namun, para peserta tetap saja harus waspada. Di beberapa titik, ada medan yang menuntut kemahiran peserta mengemudikan Jeep.

Perlu kemampuan yang terlatih untuk melintasi medan yang berat.  (foto: Didih Hudaya)
Perlu kemampuan yang terlatih untuk melintasi medan yang berat.  (foto: Didih Hudaya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun