Sebaliknya, sagon bubuk yang dibawa anak-anak, justru menjadi alat mainan yang menyenangkan saat Idul Fitri tiba. Betul sagon bubuk yang dibawa itu dimasukan ke mulut. Tapi itu pura-pura saja akan dimakan karena tidak sepenuhnya ditelan.
Sebelum sagon bubuk itu basah di mulut, anak-anak zaman dulu paling senang menyemburkannya kembali. Butiran sagon yang keluar dari mulut mengeluarkan percikan yang kemudian beterbangan. Itu sangat menyenangkan sekali. Ada juga anak yang lebih bandel, semburan sagon itu diarahkan kepada teman sebayanya.
Nah itu sebenarnya bermain yang berbahaya. Kalau semburan sagon mengarah ke muka temannya, bukan tidak mungkin akan mengenai mata. Biasanya, anak yang terkena semburan sagon akan menangis, karena matanya kelilipan (kemasukan) butiran sagon.
Tapi itulah hal yang paling menyenangkan waktu kecil saat Lebaran tiba. Menangti orangtua membuat sagon. Keesokan harinya digunakan untuk "perang" saling sembur sagon. (Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H