Itu bagi saya sangat berarti dan meninggalkan kesan yang dalam. Sebab mampu membentuk kekompakan keluarga, selama di rumah. Coba bayangkan, kalau masing-masing sibuk di luar rumah, ada yang kerja, ada yang sekolah, mungkin akan sulit menyatukan pikiran, karena waktunya sudah habis oleh aktivitas sehari-hari.
Demikian juga di Hari Raya Idul Fitri, kebersamaan dengan keluarga sangat terasa. Salat Idul Fitri yang biasa terpisah tempat dengan istri dan anak perempuan, sekarang bisa berdekatan karena dilaksanakan di rumah.
Gagal mudik karena PSBB diperpanjang, tidak mengurangi kualitas komunikasi dengan saudara yang berbeda kota. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, mudik virtual pun bisa dilaksanakan dengan riang gembira. Ini juga sangat mengesankan, karena baru pertama kali terjadi.
Akhirnya di Hari Raya Idul Fitri yang suci ini, saya beserta seluruh anggota keluarga dari lubuk hati yang terdalam mengucapkan mohon maaf lahir dan batin. Semoga bisa menjalankan kehidupan berikutnya dengan hati yang suci. (Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H