Sedih rasanya tidak bertemu dengan para keponakan di Hari Raya Idul Fitri nanti. Saya sudah terbiasa bersenda gurau dengan mereka. Bukannya menyombongkan diri, namun para keponakan itu memang sangat dekat dengan saya. Kalau sudah bergurau, para keponakan itu menganggap saya seumuran dengan mereka.
Bagaimana tidak dekat dengan saya, mereka semuanya bisa naik sepeda karena saya yang mengajarinya. Bukan orangtuanya. Demikian juga kalau mau jalan-jalan, pasti mereka merayu saya dulu. Tidak merengek-rengek kepada orangtuanya. Tahun ini, mereka tidak bisa melakukannya. Tidak ada senda gurau bersama mereka.
Rumah saya yang di Cirebon sebenarnya sudah dibersihkan. Kegiatan bersih-bersih juga dilakukan oleh keponakan bersama suaminya. Mereka sudah memberi laporan, kalau saya jadi mudik rumah tinggal ditempati saja, karena semuanya sudah dirapikan.
Rumah itu biasanya untuk tempat kumpul-kumpul. Sengaja dikosongkan dan tidak dikontrakan. Rumah itu dipakai jika ada acara keluarga saja. Tahun sekarang sudah dipastikan, rumah itu bakal sepi di hari yang fitri. (Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H