Ada hal yang unik menimpa pribadi saya. Tapi saya sangat menikmatinya. Ini terkait dengan panggilan kepada saya yang dilakukan para keponakan baik dari keluarga saya maupun dari keluarga istri. Para keponakan sudah terbiasa memanggil saya dengan nama Boss Bandung.
Dari mereka masih kecil, hingga dewasa, bahkan ada juga yang sudah menikah tetap memanggil saya sebagai Boss Bandung. Mereka tidak mengubah dengan panggilan oom, uwak, atau paman.
Kalau sudah musim mudik, yang membuat saya semangat pulang kampung ke Cirebon, di antaranya keberadaan para keponakan itu. Mereka sangat ramai jika sudah berkumpul. Keramaian itu pula yang membuat saya selalu kangen kepada mereka.
Hal yang lucu pernah terjadi. Karena para keponakan sudah terbiasa memanggil saya dengan sebutan Boss Bandung, mereka sampai tidak tahu siapa nama sebenarnya saya ini. Ketika mereka main ke Bandung, dan menemui seorang anak kecil memanggil saya dengan sebutan Pak Anwar, para keponakan jadi kaget.
Mereka lantas memberi tahu kepada orangtuanya, kalau saya ini sebenarnya bernama Pak Anwar bukan Boss Bandung. Apakah setelah mengetahui nama saya sebenarnya, kemudian panggilan keponakan kepada saya jadi berubah? Ternyata tidak. Justru anak tetangga saya di Bandung, ikut-ikutan kebiasaan keponakan, sehingga memanggil saya semula Pak Anwar jadi Boss Bandung.
Kembali lagi dengan kekangenan saya akan mudik ke Cirebon, para keponakan itu kadang saling berebut untuk menginjak-injak punggung saya. Mereka seolah tahu kalau saya merasa capek sehabis melakukan perjalanan mudik dari Bandung ke Cirebon. Mereka menawarkan diri, biar kondisi fisik saya kembali jadi enak, maka punggungnya perlu diinjak-injak.
Tapi rasa kangen saya kepada keponakan, tampaknya tahun ini harus ditunda dulu. Ini terkait dengan masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Provinsi Jawa Barat diperpanjang hingga Lebaran usai. Artinya melakukan perjalanan mudik ke Cirebon dianggap masih rentan tertular virus corona.
Kabupaten Cirebon masih warna merah
Walau di Kota Bandung statusnya sudah berwarna kuning, namun di Kabupaten Cirebon masih dicap dengan warna merah. Artinya Cirebon masih dianggap daerah berbahaya penyebaran virus corona. Tampaknya para keponakan juga menyadari akan hal itu. Mereka malah mengingatkan saya agar tidak memaksa mudik dulu di tahun ini.
"Boss Bandung #JanganMudikDulu. Cirebon masih belum aman," begitu bunyi kalimat dari keponakan yang paling muda, Iceu Tresna Hutami di percakapan Whats App Grup (WAG) Keluarga.