Sebenarnya, tidak salah-salat amat kalau menempatkan diri sebagai pengekor. Asal outputnya beraura positif. Misalnya dalam penanganan wabah virus corona, tak jadi soal bangsa kita meniru kesuksesan negara-negara yang berhasil mengakhir pandemi covid-19.
Dalam hal ini, mengekor keberhasilan negara tertentu, menghasilkan energi positif. Jadi tak perlu menutup muka dan merasa malu. Kalau negara tertentu bisa menerapkan ketegasan terhadap warganya, mengapa kita juga tidak melakukannya.
Sekarang momennya sangat tepat, untuk mendorong semua warga bangkit, membangun kesadaran bersama melawan virus corona. Kalau ada kebijakan diam di rumah saja, tolong ditaati. Jangan sampai tetap berkeliaran di jalanan. Atau mencuri-curi kelengahan petugas untuk bisa mudik. Mental suka melawan aturan, mental tidak disiplin harus dibuang jauh-jauh dalam rangka menegakan kebangkitan nasional.
Semua aturan saat ini, muaranya untuk menghabisi penyebaran virus corona. Artinya kalau pandemi covid-19 bisa diakhiri dalam jangka waktu dekat ini, maka warga Indonesia bisa menyambut Idul Fitri dalam kondisi yang sehat dan suci. Jadi warga harus bersabar kalau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) belum juga dicabut. Itu dimaksudkan agar ada jaminan kesehatan dan kehidupan jadi tenang. Bukankah kita perlu kenyamanan saat waktunya Lebaran Sebentar Lagi. (Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H