Hal yang sama dialami Iskandar. Dia yang tinggal di Cicadas, setiap hari melewati Jalan Ahmad Yani, Jalan Asia Afrika, Jalan Jendral Sudirman, baru sampai kantor yang berada di kawasan Cibeureum. Namun, sekarang dia harus putar-putar jalan dulu untuk mencari jalan alternatif.
"Lumayan lama juga kalau jalannya memutar. Tapi tidak ada pilihan lain. Sekarang petugasnya sangat ketat. Semua kendaraan tanpa ampun dilarang melintas Jalan Asia Afrika. Padahal jalan itu sangat penting untuk menuju ke semua arah," ucap Iskandar.
Selain petugas kepolisian dan dibantu angota Satpol PP, turut berjaga di Jalan ASia Afrika, yakni petugas dari tim kesehatan. Beberapa orang yang bisa masuk ke area tersebut, karena kantornya memang berada di sana, harus melewati pemeriksaan kesehatan.
Prosedurnya, tiap orang yang bisa masuk ke sana, harus mengenakan masker dan sarung tangan. Diperiksa KTP-nya. Dicatat namanya. Menunjukkan kartu identitas kantor. Memperlihatkan surat tugas. Dan terakhir dicek suhu tubuhnya.
Jika semua terpenuhi, orang yang bersangkutan diperkenankan masuk ke Jalan Asia Afrika. Namun sering juga terjadi hal-hal yang luar biasa.
Jika tiba-tiba terjadi kasus ada orang sakit dan lokasinya berdekatan dengan Jalan Asia Afrika, jalan tersebut langsung ditutup total. Siapa pun tak terkecuali bakal ditolak memasuki jalan tersebut.
Di sisi lain, penutupan jalan yang membuat suasana lengang, dimanfaatkan beberapa untuk bergaya di depan kamera.
Soalnya, jarang-jarang orang bisa foto di tengah jalan. Kalau kondisi normal, tidak mungkin foto di tengah jalan, karena bisa dikategorikan tindakan nekat.