Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Saya Suka Macan Ternak

11 Mei 2020   14:58 Diperbarui: 11 Mei 2020   15:18 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pusing juga mengikuti percakapan anak zaman sekarang. Mereka yang mengklaim diri sebagai kids zaman now, banyak menggunakan singkatan-singkatan kata. Awalnya berlaku di media sosial, namun berkembang jadi populer di percakapan sehari-hari.

Satu contoh kalimat saja, penjelasannya bisa panjang lebar. Penafsirannya bisa macam-macam. Kemudian jika dikaitkan dengan cocokologi, semuanya bisa jadi benar.

Misal, "Si Dini sekarang jadi alay karena dulunya jablay". Sudah pusing menebak singkatan dari apa "alay" dan "jablay", artinya pun bisa macam-macam. Ada yang menyebut kata alay singkatan anak lebay. Tuh sudah bingung lagi apa sih lebay. Belum selesai membahas singkatan sudah muncul kata baru.

Ternyata lebay merupakan istilah anak gaul untuk menyebut kata lebih. Jadi alay boleh diartikan anak lebay, anak lebih, anak berlebihan, anak yang gayanya dilebih-lebihkan, anak yang suka cari perhatian.

Namun ada juga yang merunut, bahwa alay bukan singkatan anak lebay tapi anak layangan. Artinya pun boleh ditafsirkan macam-macam. Ada yang mengartikan anak layangan, suka kena panas matahari, jadi rambutnya merah. Rambutnya merah bukan hasil cat rambut. Jadi kesannya kampungan. Boleh jadi alay ditunjukan bagi anak-anak yang bergaya kampungan.

Masih terkait dengan singkatan anak layangan, ada juga yang mengartikan anak yang perilakunya bagai layangan. Hidupnya mudah terombang-ambing. Mirip layangan yang terbang mengikuti arah angin. Angin bertiup ke barat ikut ke barat. Angin mengarah ke timur, ya terbawa ke timur.

Ini penjelasan alay masih ada lagi. Selain diartikan sebagai anak lebay dan anak layangan, ada yang menafsirkan alay merupakan anak layar. Perilaku anak ini, lebih banyak dipengaruhi oleh layar. Bisa layar bioskop, layar televisi, layar laptop, hingga layar handphone.

Tahu sendiri bagaimana tampilan layar-layar tersebut. Terutama layar handphone, pastinya menyodorkan hal-hal yang kekinian. Dampaknya, alay yang dimaksudkan anak layar, ya hidupnya lebih banyak dipengaruhi budaya kekinian.

Gubrak. Penjelasan alay saja sudah panjang lebar. Namun benang merahnya memang semua ada kemiripan. Dari beberapa arti itu akhirnya alay ditujukan kepada anak yang perilakunya berlebihan, sehingga terlihat kampungan karena pengaruh kekinian.

Sementara kata jablay singkatan dari jarang dibelay. Ini juga gara-gara kelakuan alay, bilang dibelay untuk menyebut dibelai. Berlebihan banget, kampungan banget atau kekinian banget, hingga bisa mempopulerkan belai jadi belay. Selain itu suka banget menyingkat kata, jarang dibelai menjadi jablay.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun