Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berkunjung ke Kebun Kurma, Wisata yang Disukai Jemaah Umrah

7 Mei 2020   04:09 Diperbarui: 7 Mei 2020   07:37 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbahagialah bagi yang sudah melaksanakan ibadah haji atau umrah. Apalagi yang melaksanakan umrah pas di Bulan Ramadan, akan lebih terasa nikmatnya. Tidak heran, jika biaya umrah yang bertepatan dengan Bulan Ramadan lebih mahal dibandingkan bulan-bulan lainnya.

Selain melaksanakan ibadah di Masjidil Haram Mekah dan Masjid Nabawi Madinah, jemaah umrah juga berkesempatan melakukan wisata dalam kota (city tour). Salah satu wisata dalam kota yang ditawarkan dan paling digemari jemaah umrah asal Indonesia, yakni berkunjung ke kebun kurma.

Pelaksanaan city tour berkunjung ke kebun kurma, biasanya saat jemaah umrah berada di Kota Madinah. Di kota tersebut banyak tersebar kebun kurma. Madinah juga dikenal sebagai penghasil kurma terbesar di dunia. Kurma dari Kota Madinah juga banyak memiliki keunggulan.

Para jemaah umrah asal Indonesia, banyak yang memborong kurma Madinah karena harganya tergolong murah. Selain itu, kurma yang dijual masih segar seperti baru dipetik dari pohonnya namun sudah bisa dikonsumsi (matang pohon). Dengan kondisi seperti, kurma Madinah jadi cocok untuk dibawa sebagai oleh-oleh ke tanah air.

"Rasa kurmanya beda ya, dengan kurma yang biasa kini nikmati di Indonesia. Ini kurma, tekstur dagingnya masih kecras-kecras dan terasa segar. Tapi bisa langsung dimakan. Tidak terlalu manis juga. Jadi benar-benar gak pakai campuran gula," ujar H. Agus, seorang jemaah umrah asal Bandung.

H. Agus dan rekannya H. Robi saat itu masing-masing membeli kurma Madinah 5 kilogram. Mereka juga mendapat jaminan, kalau tiba di Indonesia, kurma yang dibelinya masih dalam keadaan segar. Jemaah yang satu rombongan dengan H. Agus dan H Robi juga melakukan hal yang sama dengan membeli kurma dalam jumlah yang banyak.

Lokasi dekat Masjid Quba

Berkunjung ke kebun kurma dilakukan setelah para jemaah dibawa ke Masjid Quba. Setelah melakukan salat sunah di masjid tersebut, jemaah dibawa ke kebun kurma yang lokasinya tidak terlalu jauh. Di kebun kurma itulah, jemaah asal Indonesia bisa menikmati sejuknya udara Kota Madinah.

Kurma yang tumbuh di lokasi itu, jumlahnya sangat banyak. Saking banyaknya pohon kurma, jemaah jadi tidak merasa berada di Kota Madinah yang cuacanya cukup panas. Jemaah bisa berkeliling untuk mengabadikan momen di bawah rindangnya pohon kurma. Dalam kebun kurma tersebut memang tidak diperjualbelikan kurma. Area itu cuma untuk jalan-jalan jemaah umrah. Ada juga sarana untuk duduk-duduk istirahat.

Sementara, penjualan kurma dilakukan sebelum pintu masuk area kebun. Di sana banyak penjual kurma dengan berbagai jenis. Ada yang dijual langsung ditimbang. Tap ada juga kurma yang dijual sudah dalam kemasan. Namun, jemaah lebih suka membeli kurma yang langsung ditimbang, sekaligus bisa mencicipi dulu bagaimana rasanya.

Selain bisa membeli kurma, jemaah juga bisa menikmati minuman berupa jus kurma. Minuman tersebut termasuk laris, karena banyak jemaah selain gampang haus selama  berada di Madinah, juga merasa penasaran dengan minuman yang dijajakan pedagang di sana.

Baik masih utuh dalam keadaan buah, maupun sudah dijadikan jus, kurma asli Madinah dikenal banyak memberikan khasiat. Kandungan gizi dan nutrisinya sangat tinggi. Sehingga cocok dikonsumsi para jemaah umrah, karena selama melaksanakan ibadah di sana cukup menguras fisik.

Di Madinah sendiri ada tiga jenis kurma yang cukup dikenal, yakni Rutanah, Halwah, dan Ajwa. Di antara ketiga jenis itu, kurma Ajwa paling mahal harganya. Dibandingkan kurma Rutanah dan Halwah, daging kurma Ajwa lebih lembut. Warna kurma Ajwa hitam, sementara Rutanah dan Halwah cenderung cokelat.(Anwar Effendi)***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun