Cirebon mengalami persoalan bahasa saat kuliah di Bandung. Walau Cirebon dan Bandung sama-sama masuk wilayah Jawa Barat, namun bahasa Cirebon cenderung ke-jawa-jawa-an dan Fandi cuma sedikit mengetahui kosa kata Sunda.
Fandi yang berasal dariSekali waktu Fandi sedang nongkrong bersama Dadang, teman kuliahnya yang asli Sunda. Sedang asyik-asyiknya nongkrong, lewatlah seorang cewek cantik. Kontan saja Fandi mencolek Dadang, sambil berbisik.
Fandi: Iku ana wadon ayu nemen (Itu ada perempuan cantik sekali)
Dadang: Kalau di Bandung, bukan ayu, itu namanya awewe cileupeung.
Kesesokan harinya Fandi dan Dadang naik angkot warna putih dari Terminal Riung Bandung menuju kawasan Dipati Ukur. Mereka berdua hendak kuliah.
Saat naik angkot, Fandi melihat siswi SMA yang cantik-cantik di pinggir jalan yang menunggu angkot. Sambil cengar-cengir dia berkata: "Dang, bener euy di Bandung mah banyak cewek cileupeung."
Dadang yang diajak bicara cuma mengangguk. Sementara penumpang lainnya di angkot cuma senyam-senyum.
Ketika angkot memasuki Jalan Kiaracondong, ada perempuan cantik menyetop. Dia kemudian duduk di kursi depan samping pak sopir.
Melihat cewek cantik lagi, Fandi kembali bicara pelan ke Dadang. "Cewek yang duduk di depan cileupeung juga ya?"
Dadang kembali mengangguk. Penumpang lain yang mendengar ucapan Fandi, jadi semakin heran.
Akhirnya Fandi dan Dadang turun di Jalan Dipati Ukur dekat kampus mereka. Fandi berharap di kampus bisa bertemu Marcella, cewek pujaannya.