Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Taman Kupu-kupu Berubah Fungsi, Wisata Edukasi Berkurang

3 Mei 2020   04:14 Diperbarui: 3 Mei 2020   04:20 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di Taman Kupu-kupu banyak pohon bunga yang indah. (foto: dok. pribadi)

Dulu kalau kedatangan keponakan dari Karawang atau dari Cirebon ke Bandung suka berpikir mau diajak kemana. Kalau sekadar menyenangkan anak-anak, banyak sekali lokasi yang dituju. Namun, sekali-kali ingin juga mengajak mereka ke suatu tempat, sekaligus memberi pengetahuan tambahan.

Ada pilihan menarik, yakni berkunjung ke Taman Kupu-kupu Jalan Cihanjuang Desa Cibaligo, Porongpong, Kabupaten Bandung Barat. Pastinya anak-anak suka bermain di taman seluas 1.800 meter persegi dan ada bonus edukasi kehidupan kupu-kupu.

Di taman yang sangat luas itu, anak-anak bisa menjumpai beberapa lokasi yang menyenangkan. Banyak pohon-pohon yang menarik dan ditata sedemikian indah. Selayaknya bermain di kebun, anak-anak pasti tidak ada bosan-bosannya berkeliling ke sejumlah tempat dan minta difoto.

Nah di sana juga ada area khusus untuk penangkaran kupu-kupu. Tempatnya dikelilingi pagar kawat yang tinggi dan tertutup. Dalam area itu terdapat bangunan semi permanen. Di tempat itulah anak-anak bisa melihat berbagai jenis kupu-kupu. Selain kupu-kupu yang masih hidup dan beterbangan, juga ada kupu-kupu yang sudah diawetkan.

Anak-anak senang bermain di Taman Kupu-kup. (foto: dok. pribadi)
Anak-anak senang bermain di Taman Kupu-kup. (foto: dok. pribadi)

Kalau bermain di area tersebut, anak-anak akan mendapat penjelasan bagaimana proses kehidupan kupu-kupu. Bukan hanya dalam bentuk gambar, tapi dalam kehidupan nyata, bagaimana kupu-kupu lahir di dunia. Mulai dari proses bibit larva, menjadi ulat, kemudian berubah menjadi kupu-kupu.

Sayangnya, sekarang anak-anak sekolah tidak bisa mengetahui lagi proses langsung lahirnya kupu-kupu di taman tersebut. Sebab pihak pengelola sudah mengubah fungsi Taman Kupu-kupu yang semula sebagai wisata edukasi menjadi tempat wedding party. Tamannya tidak ditutup, cuma kunjungan sekarang jadi terbatas hanya untuk yang ingin melaksanakan pesta pernikahan, ulang tahun atau syuting pre wedding.

Padahal dulu, Taman Kupu-kupu setiap minggunya selalu ramai kedatangan rombongan siswa sekolah dasar. Terutama di akhir pekan, suara riang gembira anak-anak selalu meramaikan Taman Kupu-kupu. Mereka banyak yang penasaran bagaimana kupu-kupu dilahirkan.

Itu artinya bisa memberikan pendidikan kepada anak-anak untuk mencintai alam sekitarnya. Mereka tidak sekadar senang melihat, tapi juga bisa menjaga dan melestarikan populasi kupu-kupu yang jumlahnya semakin berkurang.

Di Taman Kupu-kupu banyak pohon bunga yang indah. (foto: dok. pribadi)
Di Taman Kupu-kupu banyak pohon bunga yang indah. (foto: dok. pribadi)

Sekarang Taman Kupu-kupu tinggal kenangan. Anak-anak akan sulit mencari lokasi lain, yang secara khusus menghadirkan aneka jenis kupu-kupu. Jarang objek wisata yang tematik semacam Taman Kupu-kupu. Mungkin pihak pengelola punya pandangan lain dan melihat prospek menjadikan Taman Kupu-kupu sebagai tempat pesta pernikahan lebih menjanjikan.

Pertimbangan lain, sekarang makin banyak bermunculan objek wisata baru di Kabupaten Bandung Barat. Kunjungan wisatawan pun teralihkan ke kawasan Lembang. Bagaimana pun, sebenarnya Taman Kupu-kupu sangat menarik bagi keluarga yang akan membawa anak-anak bermain dan belajar.

Kini tinggal berharap, ada pihak-pihak lain yang membangun objek wisata sejenis yang cocok bagi anak-anak dan bisa memberikan edukasi. Siapa tahu kalau ada lagi objek wisata semacam itu, akan menarik minat anak-anak menjadi peneliti lingkungan.(Anwar Effendi)***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun