Bahagia sekali bertemu kembali dengan Bulan Ramadan. Banyak yang merindukan bulan suci umat Islam ini. Di Bulan Ramadan, umat Islam berharap dosa-dosanya berguguran. Diampuni Allah SWT.
Selain ada ganjaran pengampunan dosa, di Bulan Ramadan kaum muslimin berlomba memperbanyak ibadah. Karena melakukan ibadah di Bulan Ramadan pahalanya berkali-kali lipat dibanding hari-hari biasa.
Sudah jadi agenda rutin, secara pribadi tiap Bulan Ramadan menyempatkan diri mengadakan buka puasa bersama anak yatim. Tapi tahun ini, masih bingung apakah memungkinkan acara buka bersama dilaksanakan.
Biasanya saya berkordinasi dengan Rumah Zakat untuk menggelar buka bersama di rumah. Saya menggunakan jasa penghubung, mulai dari yang bernama Yadi Saladin, Taufik, hingga Edi Junaedi. Namun yang sering intens berhubungan, yakni Yadi Saladin.
Dari Yadi Saladin, bisa diketahui siapa saja anak yatim piatu yang bisa diajak buka bersama. Dari jasa Yadi Saladin juga akhirnya saya tertarik menjadi bapak asuh dua anak, yang masing-masing masih sekolah di SD dan SMP. Pada praktiknya saya, menanggung biaya pendidikan kedua anak dari keluarga tak mampu itu.
Namun, saat menggelar buka bersama di Bulan Ramadan, bukan hanya anak asuh saja yang diajak. Yadi Saladin membawa beberapa anak lainnya dari kawasan Rancabolang, Kecamatan Gedebage Kota Bandung. Rasanya bahagia bisa berkumpul dengan anak-anak yatim piatu. Bisa berbagi dengan mereka.
Dalam menggelar buka bersama, saya selalu minta tolong Ustadz Yayat Syarif Hidayat. Jadi acara buka bersama diatur ustadz Yayat, sekaligus beliau memberikan siraman rohani, kepada anak-anak agar tetap semangat menjalani hidup. Belajar/sekolah yang rajin dan tidak lupa menunaikan ibadah.
Ditunda dulu
Cuma Ustadz Yayat sudah menyarankan, untuk tahun ini acara buka bersama dan berbagi rezeki kepada anak yatim piatu ditunda dulu. Kalaupun ada niatan untuk memberikan sumbangan, acaranya tidak perlu dengan mengumpulkan anak-anak.
Sebenarnya saya punya harapan jauh hari sebelumnya, agar wabah virus corona segera berakhir. Saya khawatir jika wabah virus corona tidak juga mereda, maka agenda rutin tahunan bisa tak terlaksana. Cuma akhirnya saya mengikuti saran Ustad Yayat, agar kegiatan sosialnya bisa dikemas dalam bentuk lain.
