Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dengar Info PSBB Diberlakukan di Bandung Raya, Masyarakat Panik

19 April 2020   12:48 Diperbarui: 19 April 2020   12:47 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Stok beras sudah ludes diborong pembeli. (foto: dok. pribadi)

Desas desus rencana penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di kawasan Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat dan sebagian Kabupaten Sumedang) mulai membuat panik sejumlah warga.

Masyarakat mendengar informasi mulai tanggal 22 April 2020, semua akses jalan di Bandung Raya bakal ditutup secara menyeluruh. Menyikapi hal tersebut banyak masyarakat yang berbondong-bondong menyerbu super market untuk persedian bahan pangan.

Seperti yang terjadi di pusat perbelanjaan Lotte Mart di Jalan Soekarno Hatta, Minggu 19 April 2020 mendadak ramai. Lapangan parkir penuh dengan kendaraan roda dua dan roda empat. Masuk ke dalam pusat perbelanjaan itu, pembeli berjubel. Terlihat juga antrean yang begitu panjang di tempat pembayaran (kasir).

Di hari-hari biasa, aktivitas pembayaran cuma dilayani di tiga kasir atau paling banyak lima kasir. Namun hari ini, semua kasir yang berjumlah 12 dibuka semua untuk melayani pembayaran pembeli. Walau begitu, antrean pembeli terlihat sangat panjang.

Antrean pembeli terjadi karena, satu pembeli membawa lebih dari 10 item barang belanjaan. Banyak sekali barang yang dibeli, walau super market yang bersangkutan sudah memberlakukan pembatasan setiap itemnya. Sebagian besar pembeli mengaku khawatir, kekurangan bahan pangan saat PSBB diberlakukan secara menyeluruh di Bandung Raya.

Stok beras sudah ludes diborong pembeli. (foto: dok. pribadi)
Stok beras sudah ludes diborong pembeli. (foto: dok. pribadi)

Bahkan di beberapa rak barang belanjaan, sudah terlihat kosong. Banyak pembeli yang kecewa, karena tidak datang lebih pagi. Pada pukul kira-kira 12.00 WIB, barang yang sudah habis yakni yang menyangkut kebutuhan pokok. Seperti beras dalam berbagai kemasan ukuran berat, sudah tidak ada lagi di rak belanjaan. Telur dan minyak menyisakan sedikit saja.

Daging ayam dan sapi serta ikan pun tidak terlewatkan untuk diborong. Para pembeli seolah khawatir tidak ada barang lagi, jadi apa pun diambil untuk dibayar. Demikian juga di lorong makanan ringan dan mie instan, stok di pusat perbelanjaan itu sangat menipis.

Seorang pembeli Ibu Juwariyah menyebutkan, sebenarnya dia rutin belanja mingguan ke Lotte Mart. Namun pas tiba di lokasi sangat terkejut dengan banyaknya jumlah pembeli. Rupanya, pembeli yang datang lebih banyak berniat memborong, bukan sekadar belanja rutin.

"Saya sendiri kaget, kok jadi ramai. Ternyata tadi banyak yang bisik-bisik, harus segera menyetok kebutuhan pangan karena akan diberlakukan lock down. Saya sendiri tidak kebagian beras, padahal ke sini karena beras di rumah sudah habis," kata Ibu Juwariyah.

Takut tidak bisa ke luar rumah

Ibu Pertiwi secara jujur mengaku mendengar informasi bakal ada penerapan PSBB. Makanya dia buru-buru belanja. Dia takut tidak bisa keluar. Sementara di rumah sudah tidak ada persediaan bahan pangan.

"Taku beneran nggak bisa keluar. Kebayang kalau tidak bisa keluar, sementara di rumah tidak ada apa-apa. Ya sudah belanja seperlunya saja. Nggak sampe borong-borong berlebihan. Uangnya juga tidak cukup," ucapnya.

Rasa panik juga menghinggapi Ibu Een. "Bener nggak sih jalan Soekarno-Hatta bakal ditutup nanti. Nanti nggak bisa kemana-mana. Pasti belanja juga sulit. Sekarang mumpung masih bisa, mau beli persediaan. Tapi di sini malah sedikit saja yang bisa dibeli. Tapi lumayan masih kebagian sayur dan telur," ujarnya.

Informasi yang beredar di masyarakat, memang Jalan Soekarno-Hatta termasuk salah satu jalan yang bakal ditutup. Selain itu setiap pintu masuk kota (perbatasan) bakal dilakukan penjagaan. Hal itu untuk mengurangi pergerakan masyarakat sekaligus mencegah penyebaran virus corona.

Namun lalu lintas kendaraan yang mengangkut barang-barang kebutuhan pokok masih mendapatkan dispensasi. Walau begitu, kendaraan yang membawa kebutuhan pangan harus dilengkapi surat jalan atau surat izin dan harus jelas alamat pengirimannya.(Anwar Effendi)***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun