"Kalau sekarang yang paling laris memang sapu. Mungkin banyak ibu-ibu yang sekarang diam di rumah dan rajin bersih-bersih. Mereka membutuhkan sapu. Makanya mamang berani membawa stok sapu cukup banyak. Mamang sudah diperkirakan banyak yang beli, eh ternyata benar," ucap Mang Dadang.
Setelah selesai transaksi dengan sejumlah pembeli, Mang Dadang berniat keliling lagi. Dia kembali di belakang kemudi dan hendak menjalankan mobil pick upnya.
Belum juga satu meter ke depan, dia diteriaki ibu-ibu. "Mang jalannya buntu. Pintu gerbangnya ditutup. Mundur lagi saja," beberapa ibu-ibu mengingatkan.
Terpaksalah Mang Dadang menjajakan barang dagangannya dengan cara memundurkan mobil. Tapi tidak apa-apa ya mang, mobil jalannya mundur, yang penting usahanya tetap maju.(Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H