"Jangan-jangan, pembeli harus menunggu lama mendapat kiriman. Padahal barang yang dibeli benar-benar sangat dibutuhkan. Saya sendiri belum mencoba pesan lewat hotline," ucap Ibu Susi.
Sementara Ibu Egis yang biasa belanja di Pasar Kramat merasa dilema dengan adanya Pasar Rakyat Online. Jarak rumah dia ke Pasar Kramat tidak terlalu jauh. Dia yang rumahnya di kawasan Krusuk paling cuma 200 meter ke Pasar Kramat. Jadi kalau belanja tinggal jalan kaki saja.
"Kayanya bagi saya tambah repot kalau pesan belanjaan pakai saluran hotline. Lebih cepat belanja langsung datang ke pasar. Sementara lewat hotline mungkin barang yang dipesan datangnya agak lama. Terus nanti kalau mau masak bagaimana, sementara bahan bakunya belum datang," ujarnya.(Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H