Ada jalan yang mirip kubangan kerbau. Materialnya berupa tanah liat. Sialnya lagi semalaman sudah diguyur hujan. tidak sekali atau dua kali peserta blind ride menghadapi jalan yang becek dan licin. Lolos di rintangan pertama, tantangan kedua sudah ada di depan mata.
Saya mulai frustrasi kapan sampai tujuan perjalanan blind ride ini. Di tengah rasa lelah mengatasi rintangan, akhirnya saya tidak bisa mengendalikan motor dengan normal di jalanan becek dan licin. Nyaris jatuh, saya berusaha berhenti dan bisa ditolong peserta lainnya.
Menyelesaikan medan jalan becek dan licin, tidak membuat hati tenang. Berikutnya, medan jalan berupa bebatuan terjal dan menanjak. Kondisi itu benar-benar membutuhkan skill khusus. Motor selalu terlonjak-lonjak. Saya menyerah dan jatuh untuk kedua kali. Beruntung tidak mengalami luka serius.
Bendera putih terpaksa diangkat. Ampun tidak bisa melanjutkan perjalanan. Saya minta dibonceng saja dan tidak peduli perkataan peserta lain yang menyebut sebentar lagi sampai. Ternyata perjalanan masih jauh. Dan sepanjang perjalanan itu, tetap menghadapi jalan berbatu dan menanjak. Ternyata akhir dari perjalanan blind ride mencapai objek wisata Talaga Bodas di kawasan Wanaraja Garut.
Fisik saya sudah habis dan hanya bisa memeluk erat badan teman yang mengendalikan motor. Blind ride benar-benar membutakan!(Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H