Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Senja di Pantai Manalusu

12 April 2020   04:13 Diperbarui: 12 April 2020   05:23 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senja di Manalusu. Bertabur sepi. Cuma deburan ombak. Menikmati mentari tenggelam. Semburat warna jingganya menawarkan keindahan. Pesona alam di pantai Garut Selatan itu, benar-benar menyimpan kenangan.

Pantai Manalusu yang masuk wilayah Kecamatan Cikelet itu memang masih sepi. Sedikit saja wisatawan yang berkunjung ke sana. Padahal keindahan alamnya tidak kalah dengan pantai lainnya yang ada di Jawa Barat. Pasir pantainya pun putih. Mungkin karena belum banyak kunjungan wisatawan, pantai tersebut cenderung bersih dari sampah.

Sayang keindahan Pantai Manalusu belum tereksplore. Penataan destinasi wisata di selatan Garut itu, tampak belum optimal. Pantai Manalusu lebih dikenal oleh wisatawan lokal. Sementara pengunjung dari luar kota, seperti Bandung, berkunjung ke sana hanya memanfaatkan hari-hari libur.

Namun kondisi yang masih sepi itu, sebenarnya menguntungkan bagi wisatawan yang suka menggelar kemping. Rombongan wisatawan yang akan kemping bisa datang lebih awal sebelum matahari tenggelam. Sangat menyenangkan melihat sunset di Pantai Manalusu.

Jika wisatawan berangkat dari Bandung, lebih asyik mengambil jalan jalur selatan. Itu akan lebih cepat ketimbang harus ke Garut kota dulu. Namun kalau menempuh jalur selatan harus hati-hati. Perjalanan dari Bandung lewat Banjaran hingga Pangalengan masih terbilang aman. Tantangan baru dihadapi ketika masuk wilayah Cisewu tembus ke Rancabuaya dan berakhir Cikelet dimana lokasi Pantai Manalusu berada.

Walau melewati jalan yang menanjak dan kadang berkelok tajam, jalan jalur selatan Jawa barat sebenarnya menawarkan berbagai keindahan. Pemandangan alamnya tidak membosankan. Cuma hati-hati saja, kadang di kanan atau kiri jalan sering ditemukan jurang.

Menikmati sunset di Pantai Manalusu.
Menikmati sunset di Pantai Manalusu.

Kalau ingin menikmati sunset di Pantai Manalusu, upayakan sampai di lokasi pukul 15.00. Kita bisa bermain-main dulu, kemudian sambil beristirahat ambil posisi yang enak mengikuti pergerakan matahari tenggelam di ujung laut. Suasana yang masih sepi itu, menjadi kenangan yang tak terlupakan.

Mengingat sepanjang pantai itu, masih jarang ditemukan pedagang, alangkah baiknya wisatawan yang berkunjung ke sana membawa perbekalan. Kalau tiket masuknya masih terbilang murah, setiap pengunjung dikenakan biaya Rp 5.000,00.

Lokasi Pantai Manalusu enak juga dijadikan tempat kemping. Beberapa titik cocok untuk mendirikan tenda. Untuk mengusir kesepian pada malam hari, jangan lupa bawa alat musik semisal gitar. Sambil mendengarkan deburan ombak, bisa dimainkan lagu-lagu yang menyenangkan.

Yang biasa suka kemping pasti tidak mau melewatkan agenda membuat api unggun. Di lokasi mendirikan tenda dan agak jauh dari pantai, memang diperbolehkan membuat api unggun. Cuma kalau sudah selesai, wisatawan harus sadar diri membersihkan bekas sampahnya. Siapkan kantong plastik ukuran besar, untuk menampung bekas sampah.

Malam semakin larut, api unggun pun mulai mengecil, jadi waktu yang tepat untuk beristirahat di tenda. Wisatawan yang bermalam di tenda, upayakan baju tidur yang hangat, mengingat angin laut di malam hari bisa lebih kencang.

Esok pagi jangan lewatkan pula untuk bermain-main di pinggir pantai. Kalau yang hobi berenang, bisa berbasah-ria, tapi jangan terlalu jauh ke tengah laut. Atau cukup berlari-lari atau bermain bola plastik dengan memanfaatkan halusnya pasir putih Pantai Manalusu. Apa yang dilakukan wisatawan di sana, masih leluasa karena kondisinya belum ramai.

Entah sampai kapan, keindahan Pantai Manalusi tidak terusik keramaian? Rasanya ingin menikmati kembali senja di Pantai Manalusu.(Anwar Effendi)***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun