wisata yang tidak boleh dilewatkan saat berada di Semarang. Walau sebenarnya bangunan itu sebagai tempat persembahyangan pemeluk agama Konghucu, namun sejarah dan kemegahannya sering mengundang rasa penasaran wisatawan.
Kompleks Kelenteng Sam Poo Kong menjadi salah satu destinasiCuma, tidak semua area di kompleks Kelenteng Sam Poo Kong bebas dimasuki oleh wisatawan. Bangunan utama yang berupa kuil-kuil, merupakan tempat terlarang bagi wisatawan untuk memasukinya. Wisatawan boleh melihat hanya sebatas dari pintu luar kuil.
Setiap kuil, baik yang berukuran besar maupun kecil ada penjaganya. Bangunan itu bisa dimasuki bagi orang-orang yang mau melaksanakan persembahyangan sesuai ajaran agama Konghucu.
Bagi wisatawan yang beragama Islam, tidak perlu khawatir berada di kompleks Kelenteng Sam Poo Kong, dan tepat memasuki jam shalat wajib lima waktu. Di area kompleks tersebut, ada bangunan mushola walau ukurannya tidak terlalu besar namun cukup bersih dan terpelihara.
Wisatawan pun tidak perlu bingung saat berkeliling di kompleks kelenteng tersebut. Setelah pintu masuk, terlihat jelas ada penunjuk arah yang bisa jadi panduan wisatawan. Artinya wisatawan, mau melakukan kunjungan dari mana dulu bisa melihat penunjuk arah itu.
Ada baiknya wisatawan mengikuti penunjuk arah, agar bisa berurutan melakukan kunjungan dari satu bangunan ke bangunan lain. Misalnya dimulai dari Kelenteng Sam Poo Kong, lanjut ke Kelenteng Juru Mudi, terus Kelenteng Dewa Bumi, lantas Kelenteng Kyai Tumpeng, dan Kelenteng Jangkar.
Selain mengunjungi bangunan-bangunan kelenteng, bisa juga dilihat Patung Laksamana Cheng Ho, kapal Cheng Ho, kios alat sembahyang atau bisa mampir ke ruang foto kostum. Di situ wisatawan bisa menyewa busana/pakaian khas Tionghoa sekaligus foto untuk kenang-kenangan. Masih bingung juga untuk berkeliling di kompleks Kelenteng Sam Poo Kong, tenang saja di sana juga ada petugas yang memandu dengan menghubungi pusat informasi.
Banyak spot foto yang bisa dimanfaatkan oleh wisatawan di kompleks kelenteng itu. Foto bisa diambil dengan latar belakang sejumlah kuil. Atau bisa juga bergaya di dekat patung Cheng Ho yang berdiri tegak cukup tinggi.
Kompleks Kelenteng Sam Poo Kong didominasi warna merah, sebagai warna khas Tiongkok. Bukan hanya kuil saja yang bewarna merah, bangunan panggung, yang sering digunakan acara-acara penyambutan juga berwarna merah. Banyak ornamen/aksesoris Tiongkok, termasuk lampion-lampion yang mudah ditemui di kompleks kelenteng tersebut.
Sementara di area tengah yang berupa lapangan cukup luas, biasanya dijadikan tempat pertunjukan berbagai kesenian Tiongkok. Sering juga digelar atraksi barongsai. Pada event-event tertentu, seperti perayaan tahun baru Imlek, banyak kegiatan di kompleks kelenteng itu. Tamu undangan bisa menyaksikan pertunjukan dari atas panggung.
Selama berkeliling, wisatawan nanti akan mengetahui bagaimana perjalanan Laksamana Cheng Ho hingga bisa singgah di Semarang. Cheng Ho yang memeluk agama Islam itu, pada akhirnya mendapat penghormatan masyarakat setempat. Sementara pemeluk agama Konghucu, melaksanakan peribadatannya di Kelenteng Sam Poo Kong dengan melakukan permohonan kepada Dewa Penolong. Persembahyangan dilakukan di Kelenteng Thao Tee Kong, dimana lokasi itu sebagai pemujaan Dewa Bumi.
Selain Kelenteng Thao Tee Kong, ada juga Kelenteng Juru Mudi, Kelenteng Jangkar, Kelenteng Cundrik Bumi dan Kelenteng Kyai Tumpeng. Penamaan kelenteng itu disesuaikan dengan sejarah singgahnya Laksamana Cheng Ho di Semarang. Di Kelenteng Juru Mudi ada makam juru mudi kapal yang ditumpangi Cheng Ho. Sedangkan di Kelenteng Jangkar tersimpan jangkar asli kapal Cheng Ho saat berlabuh di Semarang.
Saat turun di Semarang, anak buah Cheng Ho pun sempat menyimpan beberapa persenjataan dan barang-barang tersebut sebagian kini berada di Kelenteng Cundrik Bumi. Terakhir di Kelenteng Nyai Tumpeng, dulunya sebagai tempat Cheng Ho menyimpan perbekalan makanan.
Sekarang kompleks Kelenteng Sam Poo Kong tidak hanya ramai oleh wisatawan Nusantara. Tapi banyak juga dikunjungi wisatawan asing, utamanya yang datang dari Tiongkok.
Nah biar nggak penasaran dengan keberadaan sejumlah kelenteng di Kompleks Kelenteng Sam Poo Kong dan sejarah kunjungan Laksamana Cheng Ho, cobain datang ke Semarang. (Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H