Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Keindahan Pantai Sawarna dan Keramahan Warga

8 April 2020   04:11 Diperbarui: 8 April 2020   04:44 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Sawarna terlihat dari kejauhan.

Tidak percuma melakukan perjalanan jauh dari Bandung, Jawa Barat  menuju Lebak, Banten untuk menikmati sunset di Pantai Sawarna. Bagi kami, sebagai anggota komunitas motor, rasa capek karena fisik terkuras, terbayar sudah setelah melihat panorama laut yang indah.

Bermain di Pantai Sawarna memang cocoknya di sore hari. Selesai shalat Ashar atau kira-kira pukul 16.00 bergegaslah ke pantai. Itu waktu yang yang pas untuk menunggu tenggelamnya matahari. Sebagian besar wisatawan yang sudah hafal, bersiap mencari tempat yang pas untuk mengambil gambar.

Kawasan Pantai Sawarna memang cukup panjang dan semuanya menarik. Namun, sebagian besar wisatawan menyemut di Pantai Tanjung Layar. Kami pun tidak mau tertinggal untuk mengambil momen-momen menarik. Tujuan utamanya, tidak beda dengan yang lain, yakni penasaran dengan keberadaan batu karang yang berendeng mirip layar perahu.

Perairan di sekitar pasangan batu karang raksasas itu cukup tenang. Terlihat dari jauh, pasangan batu karang yang mirip layar itu, ditumbuhi pepohonan. Sementara pasir pantainya putih dan lembut. Kondisi itu membuat wisatawan kerasan berlama-lama di kawasan Tanjung Layar.

"Saya memang penasaran dengan cerita batu karang yang mirip layar perahu. Katanya sih ada kaitannya dengan cerita Sangkuriang. Mungkin orang zaman dulu suka mengait-ngaitkan sesuatu dengan cerita, sehingga jadi menarik. Kalau dilihat sepintas sih, memang batu karang itu kaya layar yang terkembang," ujar Nabil, anggota komunitas motor yang datang dari Bandung.

Selain menarik wisatawan lokal sekitaran Lebak, banyak juga ditemui pengunjung dari luar Banten. Bahkan terlihat juga beberapa turis asing yang menikmati Pantai Tanjung Layar. Biasanya, di antara mereka melakukan olah raga surfing. Di beberapa titik pantai, ditemui ombak yang cocok untuk berselancar. Di sana belum terlalu ramai, dan itu disukai turis asing.

Sepasang batu karang raksasa jadi ikon Pantai Tanjung Layar.
Sepasang batu karang raksasa jadi ikon Pantai Tanjung Layar.

Sedangkan di kawasan lainnya, justru terdapat gugusan batu karang yang jumlahnya sangat banyak. Saat air laut lagi surut, maka wisatawan bisa melihatnya dengan jelas keberadaan sejumlah batu karang itu. Bahkan karena saking jumlahnya sangat banyak, jadi mirip seperti benteng penahan ombak.

Keindahan panorama Pantai Tanjung Layar dirasakan juga oleh Agus Abrag yang satu komunitas dengan Nabil. Agus mengaku, dirinya sudah lama ingin jalan-jalan ke Pantai Sawarna. Akan lebih seru lagi kalau datangnya menggunakan motor ramai-ramai. Karena, sebelum sampai ke Pantai Sawarna, perjalanan yang dilalui menawarkan keindahan alam yang tak kalah menarik.

"Seru saja kalau jalan-jalan jauh menggunakan motor. Seperti perjalanan dari Bandung menuju Lebak. Banyak medan jalan yang naik turun. Tapi itu menyenangkan. Kita bisa melihat perbukitan dan lembah yang indah. Puncaknya pas kita berada di ketinggian, sempat berhenti dan memandang pantai yang sudah terlihat dari kejauhan. Luar biasa indahnya," kata Agus.

Yang menyenangkan bagi turis yang berkunjung ke Pantai Sawarna, bukan saja suguhan pesona lautnya yang begitu menggoda. Tapi juga sambutan masyarakat sekitar kawasan wisata pun sangat menyenangkan. Masyarakat setempat sangat welcome. Komunikasi pun lancar sehingga sangat membantu wisatawan.

Hal itu dirasakan anggota komunitas motor dari Bandung yang sempat singgah di Kampung Cibeas Desa Sawarna. Masyarakat kampung setempat seperti tidak asing jika mendapati kunjungan dari warga luar kota. Mereka justru ramah tamah melakukan sambutan dan mau memberikan bantuan jika diperlukan.

Hal yang sama pun tergambarkan di Kampung Cibeusi. Hal itu jadi menarik, karena kawasan wisata Sawarna, seperti satu paket dengan keramahan warga desanya. Apa yang dilakukan warga Desa Sawarna itu patut menjadi contoh bagi warga desa lainnya yang memiliki objek wisata unggulan.

"Selain selaul terbayang dengan keindahan pantainya, kunjungan kami ke Desa Sarwana sangat terkesan dengan sambutan warganya. Itu yang akan selalu dikenang. Pulang dari sana, membawa rasa puas," cerita Iwan, yang juga sebagai anggota komunitas motor.(Anwar Effendi)***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun