Hal yang sama dikatakan Mak Atot. Selama ini dia jualan macam-macam gorengan. Tapi, bala-bala yang paling banyak dicari pembeli. Makanya dia memperbanyak adonan untuk pembuatan bala-bala.
"Saya sedia goreng tempe, goreng tahu (gehu), tapi yang paling cepat habis bala-bala. Pagi-pagi sudah banyak pesan. Kadang baru diangkat dari penggorengan sudah ada yang menunggu," tutur Mak Atot.
Sementara Ibu Sri, membuat bala-bala untuk dititipkan di sejumlah warung. Menurutnya, bala-bala yang ditipkan di warung tidak pernah bersisa. Selalu habis kadang pemilik warung minta dikirim tambahan. Cuma Ibu Sri kadang tidak bisa memenuhi permintaan pemilik warung karena keterbatasan tenaga.
"Repot juga kalau sudah banyak pesanan. Belum juga dititipkan ke warung, sudah banyak pembeli datang langsung ke sini. Pembeli yang datang langsung, biasanya beli bala-bala untuk menjamu tamu. Atau kedatangan saudara. Memang praktis kalau pesan bala-bala, dan banyak yang suka," ucap Ibu Sri.(Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H