"Sekarang masa-masa sulit selama saya menjalani usaha ini. Betul kalau, sejumlah katering tidak lagi minta pasokan. Padahal, pesanan dari katering, jumlahnya cukup lumayan. Sekarang mana ada orang menggelar hajatan, praktis usaha katering terhenti dan imbasnya dirasakan juga oleh pemasok telur," ujar Billy.
Menurut Billy, menjelang bulan Ramadan hingga hari raya Idulfitri, biasanya menjadi masa-masa yang bagus untuk penjualan telur. Grafiknya meningkat tajam. Namun tahun ini, kondisi sangat terbalik karena berkembangnya virus corona.
"Semua pemasok telur tidak menduga dengan konsisi seperti ini. Semua harus tinggal di rumah, termasuk para pedagang. Saya juga jadi bingung kalau kondisinya terus-terusan begini," kata Billy.(Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H