Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Daun Kelor Penuh Nutrisi dan Banyak Khasiat

3 April 2020   04:41 Diperbarui: 3 April 2020   04:39 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
warga memeriksa pertumbuhan kelor. (foto: dok. Odesa)

Dunia tak selebar daun kelor. Pasti hampir semua orang tahu arti peribahasa itu. Secara harfiah bisa disebut dunia tidak sempit. Tidak sekecil daun kelor.

Dunia tak selebar daun kelor juga merupakan nasehat, agar manusia tidak cepat putus asa. Cuma menghadapi virus corona lantas panik. Disuruh diam di rumah, langsung uring-uringan. Pusat perbelanjaan dan pasar tradisional tutup, jadi kalang kabut.

Tenang saja. Dunia tidak selebar daun kelor. Manusia harus panjang akal. Manusia memiliki pikiran yang mampu menghadapi masalah. Segala tantangan, pasti ada jalan keluarnya. Daripadi berpikiran sempit terus mendatangkan penyakit, bagaimana kalau kita sekarang membiasakan diri makan daun kelor?

Kelor mudah ditanam. Tanah jenis apa pun bisa dijadikan media tanam. Mau simpel, tanam kelor di pot sekalipun, tetap bakal tumbuh. Mau tanam kelor dengan cara mengubur biji di tanah, bisa dilakukan siapa saja. Ada yang lebih gampang lagi, dengan cara stek. Batang pohon kelor ukuran sedang dipangkas, terus ditancap ke tanah, bisa juga tumbuh.

Gampang kan? Nah, kalau pohon kelor sudah tumbuh sekitar dua meter, daunya sudah lebat. Bisa dipanen dan dikonsumsi. Daun kelor luar biasa, bisa dijadikan apa saja. Yang luar biasa itu khasiatnya.

Warga menyiapkan bibit kelor. (foto: dok. Odesa)
Warga menyiapkan bibit kelor. (foto: dok. Odesa)


Sekarang yang lagi booming, daun kelor dijadikan semacam daun teh. Daun kelor yang sudah dikeringkan, bisa dijadikan campuran air untuk minuman di pagi hari dan malam hari, selayaknya minum teh.

Kalau malas mengeringkan daun kelor dan membutuhkan waktu lama, daun kelor yang masih hijau pun bisa langsung direbus dengan air. Setelah mendidih, singkirkan daun kelor, sementara rebusan airnya diminum saat masih hangat. Rasakan sensasinya.

Mengingat begitu banyak manfaat daun kelor, kini sejumlah pihak melakukan budidaya tanaman yang memiliki nama latin Moringa Oleifera itu. Seperti di Bandung, Yayasan Odesa-Indonesia mengajak masyarakat di kawasan Cimenyan untuk melakukan penanaman kelor secara massal.

Aktivis Odesa, Budhiana mengatakan, dengan program menanam kelor, masyarakat Cimenyan kini bisa diberdayakan. Mereka jadi punya penghasilan. Pasar daun kelor pun sudah jelas. Kalau sudah panen, banyak pihak yang siap menampung.

warga memeriksa pertumbuhan kelor. (foto: dok. Odesa)
warga memeriksa pertumbuhan kelor. (foto: dok. Odesa)

"Bahkan hasil panen kadang tidak bisa memenuhi pihak pemesan. Sejumlah pihak sudah melakukan pemesanan dalam jumlah banyak, sementara panen daun kelor jumlahnya masih sedikit. Ini juga terbatas oleh lahan yang tersedia. Padahal banyak juga masyarakat yang melakukan penanaman di lahan dekat rumahnya," tutur Budhiana.

Mengapa daun kelor kini banyak peminatnya? Budhiana menjelaskan, selain bisa diseduh semacam daun teh, atau rebusan airnya bisa diminum langsung, daun kelor bisa jadi campuran segala macam masakan. Campurkan daun kelor ke masakan sop atau sayur asam, atau sayur bayam, pokoknya apa saja, bisa menjadi penyedap dan menghasilkan nutrisi terbaik.

Menurut Budhiana, sampai bulan Januari 2018, terdapat lebih 1.200 penelitian tentang kelor. Penelitian itu dilakukan di berbagai negara Asia, Afrika, Australi, Eropa, dan Amerika. Intinya, selain memiliki nilai gizi yang tinggi, kelor bisa jadi bahan baku pengobatan. Tidak heran jika beberapa negara berlomba untuk menanam kelor.

Aktivis Odesa siap mendistribusikan bibit kelor.
Aktivis Odesa siap mendistribusikan bibit kelor.

Khasiat kelor, lanjut Budhiana, belum banyak yang tahu. Jadi tanaman ini kadang dipandang sebelah mata. Padahal kelor kaya akan vitamin, mineral, kalsium, protein, dan asam amino. "Kandungan vitamin C daun kelor 7 kali lipat daripada jeruk.  Vitamin A-nya 4 kali lipat lebih besar daripada wortel. Kalsiumnya 4 kali lipat dari susu. Potasiumnya 3 kali lipat dari pisang. Zat besinya 3 lipat dari sayuran bayam," kata Budhiana menjelaskan.

Manfaat kalau kita mengonsumsi daun kelor, yakni bisa melawan kanker, mengatasi diabetes, mencegah peradangan tubuh, mengurangi kolesterol, mengobati cacingan dan membantu pencernaan (masalah lambung).

Selain itu tubuh menjadi kebal, menurunkan berat badan, memperbaiki kinerja ginjal, mengobati pembengkakan, menyembuhkan radang gusi dan sakit gigi.

Daun kelor juga bisa meningkatkan produksi air susu ibu (ASI), mengatasi insomnia, merangsang pertumbuhan rambut, menyehatkan kulit, dan mengobati jerawat.

"Begitu banyak manfaat yang ada di daun kelor. Lantas mengapa kita masih mengabaikan daun kelor?" pungkas Budhiana.(Anwar Effendi)***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun