Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jangan Percaya Istilah Seisapan Rokok

30 Maret 2020   04:12 Diperbarui: 30 Maret 2020   04:23 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata pengendara motor itu merupakan kakak beradik. Sang kakak yang laki-laki sebagai pengemudi. Sementara adiknya yang perempuan berada di boncengan.

Bersyukur pengemudi motor tidak mengalami luka apa pun. Cuma adiknya yang perempuan mengaku merasa sakit di pinggang dan kaki. Saya menawarkan diri bagaimana kalau dibawa ke rumah sakit. Cuma sang kakak, menolak dan meminta saya untuk membawa adiknya ke dalam mobil dan mengantarkannya ke rumah.

Saya menyanggupi, sambil bertanya di mana lokasi rumah yang akan dituju. Sang kakak menjawab, "Tidak jauh, paling seisapan rokok juga sudah sampai."

Kantor Bupati Kutai Kartanegara.
Kantor Bupati Kutai Kartanegara.

Lantas dia memandu arah jalan dengan mendahului mobil yang saya sewa. Setelah beberapa menit melintasi jalan cor beton, motor belok ke kiri memasuki jalan yang kecil, mobil saya pun mengikuti. Jalan yang kami lalui makin lama makin sepi.

Kondisi jalannya kadang banyak yang rusak. Naik turun dan berkelak-kelok. Banyak ladang yang yang dilalui. Sedikit saja kendaraan yang berpapaan. Saya mulai khawatir dan rekan yang mengemudi ikut cemas, karena hampir satu jam, ternyata belum sampai juga ke rumah yang dituju.

Pas melihat ada bangunan kepolisian sektor (polsek), saya berinisiatif berhenti dan minta petunjuk ke petugas dengan mengabaikan motor pemandu yang terus melaju. Setelah turun dari mobil, saya menceritakan apa yang terjadi kepada polisi jaga.

Setelah mendengar cerita saya, polisi jaga langsung tertawa terbahak-bahak. Saya bertanya, "Kenapa Pak, ada yang lucu ya?".

Polisi yang bersangkutan lantas menjelaskan, bahwa saya termakan istilah "Seisapan Rokok". "Betul pak, seisapan rokok itu sebentar. Tidak ada satu menit. Itu basa basi orang sini, menyebut lokasi yang jauh agar tidak terasa jauh. Tapi bapak bisa bayangkan juga kalau rokoknya tidak diisap-isap. Coba bagaimana," kata pak polisi sambil terkekeh-kekeh.

Polisi pun akhirnya menunjukkan jalan, rumah korban yang harus diantar. Ternyata lokasinya berada di pedalaman, tempat para transmigran dari Jawa berkumpul. Waduh....kalau benar-benar mengisap rokok...kira-kira sudah habis berapa batang ya?(Anwar Effendi)***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun