Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Desa Lumbu Dikenal Wisatawan karena Memproduksi Angklung

28 Maret 2020   12:22 Diperbarui: 28 Maret 2020   12:30 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perajin angklung Desa Lumbu.|dokpri

Terkait tidak beraninya perajin menebang pohon bambu di luar Bulan Februari hingga Juni, selain memegang amanat leluhur, juga ada alasan ilmiahnya. Ternyata pada bulan-bulan lainnya, bambu yang akan ditebang dipastikan mengandung hama. Dampaknya bambu cepat rusak dan tidak akan menghasilkan suara yang bagus.

Cara yang dilakukan para perajin di Desa Lumbu, pada musim panen yang dibolehkan menebang bambu, mereka melakukan stok yang banyak. Jumlahnya bisa mencapai ratusan. Kalau pesanan angklung normal, maka stok itu bisa digunakan sampai setahun. Kecuali pesanan membeludak dan kunjungan wisatawan meningkat, maka stok yang ada sudah habis sebelum setahun.

Para perajin aklung Desa Lumbu, sangat berterimakasih karena banyak wisatawan yang menceritakan keunggulan angklung produksi mereka. Cerita dari mulut ke mulut yang dilakukan wisatawan membuat angklung Desa Lumbu kini makin dikenal dimana-mana.(Anwar Effendi)***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun