Saat bermain di tepi Pantai Barat Pangandaran waktu masih menunjukan pukul 08.00. Kami sekeluarga asyik bermain pasir dan sesekali sengaja diterjang ombak sambil menjerit.
Seorang penyedia jasa perahu mendekat. Dia menawarkan untuk menyeberang ke Pantai Pasir Putih. Penyedia jasa sewa perahu yang kemudian diketahui bernama Mang Dede menyebutkan panorama Pantai Pasir Putih lebih asyik.
Penasaran juga dengan tawaran Mang Dede. Sambil iseng saya bertanya, apa yang bisa dilakukan di Pantai Pasir Putih. Dia bilang, selain bermain pasirnya lebih enak, di sana bisa melakukan snorkeling.
Wow snorkeling ya? Tapi kami sekeluarga tidak bawa perlengkapan. Mang Dede meyakinkan di Pantai Pasir Putih ada penyewaan perlangkapan snorkeling. Lantas dia mengingatkan, kalau jadi main ke Pantai Pasir Putih harus bawa baju ganti dan perbekalan.
Sebelum kami kembali ke penginapan untuk bawa baju ganti dan perbekalan makanan/minuman, akhirnya disepakati harga sewa perahu pergi pulang dari Pantai Barat Pangandaran ke Pantai Pasir Putih Rp 250.000 sekeluarga.
Mendengar mau beraktivitas snorkeling, anak-anak pun gembira. Mereka memang sudah lama tidak berenang di pantai. Kami antusias naik perahu yang mengantarkan ke Pantai Pasir Putih.
Mang Dede menyalakan mesin perahu. Setelah kami naik, dia mendorong. Perahu berjalan, dengan cepat sudah ke tengah lautan. Tempat penginapan kami tak terlihat lagi. Perjalanan pun singkat, sekitar 15 menit kami tiba di Pantai Pasir Putih.
Namun sebelum tiba di pendaratan Pantai Pasir Putih, Mang Dede sempat mematikan mesin perahu. Dia menunjukan air pantai yang jernih. Kami bisa memandang kedalaman laut. Ada beberapa ikan yang lalu lalang. Terumbu karang juga terlihat begitu indah.
Setelah tiba di pendaratan, kami langsung ditawari oleh pemandu snorkeling. Mereka menyediakan berbagai perlengkapan snorkeling. Mulai dari rompi pelampung, alat bantu bernapas, hingga kamera bawah air (gopro). Cuma, pemandu snorkeling mengingatkan agar kita bawa flashdisk untuk memindahkan hasil jepretan kami di bawah laut.