Setelah spot foto itu, wisatawan diarahkan untuk melakukan pendakian dari sisi kiri. Sedangkan sisi kanan diperuntukan bagi wisatawan yang baru turun dari atas tebing. Pengaturan wisatawan yang naik dan turun, dimaksudkan sebagai antisipasi kepadatan di beberapa jalur.
Pada hari-hari libur, pengunjung Batulawang memang membeludak. Sebagian besar wisatawan lokal. Mereka berombongan menggunakan motor. Objek wisata ini memang lokasinya strategis, mudah dijangkau warga Kota Cirebon, Majalengka, Indramayu, bahkan Kuningan. Selain itu, tiket masuk yang dikenakan pun masih tergolong murah, sementara suasana alamnya sangat indah.
Ada beberapa lokasi batu yang asyik untuk swafoto dan sedikit menguji nyali. Pengunjung bisa menaiki batu yang menjulang, dan pengelola sudah menyiapkan tangga permanen dari besi. Sementara beberapa anjungan yang menjorok jauh dari tebing terbuat dari sanggahan bambu. Semuanya asyik untuk selfie atau foto ramai-ramai.
Pada puncak ketinggian, pengunjung bisa melihat alam sekeliling berupa bukit-bukit. Warga setempat lebih menyebutnya gunung-gunung kapur. Selain bukit kapur, ada juga Bukit Hanjuang, Bukit Leneng dan Bukit Bendera. Beberapa tebing di Batulawang sering dijadikan tempat latihan olah raga panjat tebing.
Sarana penunjang lainnya yang tersedia di objek wisata Batulawang, yakni toilet, mushola dan deretan warung makanan/minuman. Pengunjung pun jangan khawati kalau jajan di warung-warung tersebut, karena pemiliknya menerapkan harga yang wajar.(Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H