Sampai sekarang masyarakat Kuningan masih mempercayai keberadaan ikan dewa yang bisa mendatangkan hal-hal ghaib. Salah satu misteri ikan dewa yang terdapat di Kolam Cibulan dan Cigugur, Kuningan adalah jumlahnya yang tidak bertambah atau berkurang.
Hal unik lainnya yang ada pada ikan dewa, yakni jika kolam Cibulan dan Cigugur dikuras maka ikan dewa tersebut menghilang. Saat kolam terisi air, maka ikan dewa akan bermunculan kembali.
Sementara, jumlah pasti ikan dewa yang berada di kolam Cibulan dan Cigugur, tidak ada yang tahu. Bangkai ikan dewa yang mati pun, jarang ada yang menemukan. Sebaliknya, kapan ikan dewa menetaskan telur tidak ada yang tahu.
Kolam Cibulan dan Cigugur sebenarnya tidak jauh beda dengan kolam pemandian lainnya. Banyak turis yang berenang atau berendam di sana. Airnya sangat jernih karena dialirkan dari mata air.
Saat turis berenang di sana, ikan dewa pun lalu lalang. Tidak mengganggu aktivitas turis yang berada di kolam. Namun, turis yang berenang tidak bisa menangkap ikan-ikan itu.
Kalau ingin bercengkerama dengan ikan dewa harus melalui pawang. Ada beberapa warga setempat yang menjadi pawang ikan dewa. Para pawang bisa memanggil ikan dewa, yang langsung mendekat kemudian ditangkapnya.
Selama ini, kolam ikan Cibulan dan Cigugur dikelola dengan baik. Artinya seperti halnya kolam pemandian lainnya, kebersihan selalu dijaga. Dilakukan juga pengurasan secara rutin. Pengurasan dilakukan antara seminggu hingga dua minggu sekali.
Antara kolam Cibulan dan Cigugur, menurut cerita masyarakat setempat, ada saling keterkaitan. Misalnya, saat kolam Cibulan dilakukan pengurasan, ikan dewa menghilang dan diduga pindah ke kolam Cigugur. Hal yang sama terjadi saat dilakukan pengurasan di kolam Cigugur.
Versi masyarakat lainnya, mempercayai bahwa ikan dewa merupakan jelmaan prajurit Prabu Siliwangi yang melakukan pembangkangan. Mereka akhirnya dikutuk oleh Prabu Siliwangi menjadi ikan. Karena bukan ikan sebenarnya, makan ikan dewa bisa menghilang.