Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ke Belitung, Mau Main di Pantai atau Melihat Danau Kaolin

24 Maret 2020   04:22 Diperbarui: 24 Maret 2020   04:21 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Batu-batu granit dengan berbagai ukuran menambah keindahan sejumlah pantai yang ada di Belitung. Keindahan itu membuat Andrea Hirata menjatuhkan pilihan lokasi shoting film "Laskar Pelangi" di Pantai Tanjung Tinggi.

Ada imbal balik positif antara keindahan Pantai Tanjung Tinggi dan digelarnya shoting film "Laskar Pelangi" di sana. Tentu saja Andrea Hirata akhirnya mendapat gambar yang pas dengan latar belakang pantai yang indah. Sebaliknya, nama Pantai Tanjung Tinggi makin dikenal setelah film "Laskar Pelangi" laku di pasaran.

Kunjungan wisatawan ke Pantai Tanjung Tinggi pun terus meningkat. Tidak melulu turis lokal, turis asing juga banyak yang penasaran. Sejumlah turis asing malah kerasan tinggal berlama-lama di sana.

Memang Pantai Tanjung Tinggi jadi sentral kunjungan wisatawan. Namun, sebenarnya Belitung punya juga pantai lainnya yang tidak kalah indah. Seperti Pantai Tanjung Kelayang, Pantai Burung Mandi, Pantai Penyabong, dan Pantai Serdang. Untuk menarik kunjungan wisatawan, pemerintah setempat mengupayakan agenda rutin yang mementaskan sejumlah kegiatan seni budaya.

Air di Pantai Tanjung Tinggi tenang, pasirnya pun lembut.
Air di Pantai Tanjung Tinggi tenang, pasirnya pun lembut.

Air di bibir Pantai Tanjung Tinggi, cenderung tenang dan gelombangnya tidak terlalu tinggi. Kondisi itu membuat wisatawan yang datang merasa nyaman untuk bermain-main air atau mencoba menaiki batu-batu granit.

Pasir di Pantai Tanjung Tinggi enak untuk jalan-jalan. Namun pengunjung disarankan untuk mengenakan pelembab karena cuaca di sana sangat terik.

Penyewaan perahu untuk ke tengah laut juga tersedia. Sementara anak-anak yang ingin bermain di bibir pantai, cukup menyewa ban/pelampung agar bisa terapung di air. Usai bermain air laut, bisa memanfaatkan fasilitas ruang bilas.

Bermain di antara batu granit Pantai Tanjung Tinggi sangat menyenangkan.
Bermain di antara batu granit Pantai Tanjung Tinggi sangat menyenangkan.

Lapak-lapak warung juga banyak berdiri di pinggir pantai. Biasanya yang menjadi favorit untuk disinggahi, yakni warung yang menyediakan kelapa muda. Mengonsumsi air kelapa muda sangat cocok di cuaca panas.

Nah untuk mengisi perut yang lapar setelah bermain di Pantai Tanjung Tinggi, di sana juga ada beberapa rumah makan. Namun lokasi tidak persis di bibir pantai. Wisatawan harus bergeser beberapa ratus meter.

Rumah makan di sana rata-rata menyediakan menu sea food. Pilihan macam-macam ada yang digoreng, dibakar, bumbu saus hingga yang dihidangkan dalam bentuk kuah. Aneka ikan tersedia, bahkan cumi-cumi dan udang juga ada. Untuk sayuran, tersedia kangkung ditumis.

Sebenarnya ada potensi lain di Belitung yang belum dieksplore untuk sektor wisata. Kalau selama ini Belitung dikenal dengan pantai-pantainya yang indah, tidak ada salahnya para turis mencoba untuk mengunjungi sejumlah danau yang ada di sana.

Batu-batu granit di Pantai Tanjung Tinggi sangat menarik.
Batu-batu granit di Pantai Tanjung Tinggi sangat menarik.

Pemerintah setempat sudah mencanangkan Belitung sebagai daerah wisata "Seribu Danau". Hal itu sangat beralasan, mengingat, di Belitung tersebar banyak danau.

Danau-danau tersebut sudah terlihat saat turis yang menggunakan pesawat terbang hendak mendarat di Tanjung Pandan. Mungkin turis yang baru pertama kali berkunjung ke Belitung akan bertanya-tanya, dari ketinggian terlihat banyak lingkaran (lubang) yang berwarna kebiruan.

Pemandangan itu merupakan gambaran yang disebut warga setempat sebagai Danau Kaolin. Danau Kaolin tersebar di beberapa wilayah Belitung. Kemunculan danau buatan itu, tidak terlepas dari sejarah Belitung yang merupakan wilayah penambangan.

Proyek penambangan yang berlangsung sejak zaman penjajahan, banyak meninggalkan lubang-lubang yang akhirnya menjadi danau. Sampai sekarang masih ada penambangan yang berlangsung, tapi masyarakat tidak bisa sembarang menambang.

Beberapa Danau Kaolin yang indah bisa dilihat di daerah Pewaras, Tanjungpandan, Belitung. Beberapa pemandu wisata, biasanya menggiring para turis untuk melihat Danau Kaolin di daerah Pewaras.

Bekas penambangan kini menjadi danau.
Bekas penambangan kini menjadi danau.

Kunjungan turis ke Danau Kaolin lebih baik dilakukan pagi hingga siang hari. Pada saat itu, kekontrasan Danau Kaolin akan terlihat, dimana air danau akan kebiruan yang dikelilingi struktur kaolin yang berwarna putih.

Semula penambangan di Belitung untuk mencari timah. Sekarang penambangan bergeser untuk mengeruk kaolin. Unsur kaolin biasanya digunakan untuk pembuatan keramik, kaca, hingga kosmetik.

Sisa-sisa penambangan yang ditinggalkan akhirnya menjadi danau. Jumlahnya cukup banyak, wajar kalau kemudian muncul istilah Belitung jadi daerah "Seribu Danau".

Kemunculan danau-danau kaolin pun akhirnya menjadi daya tarik wisata Belitung. Selain dipromosikan menjadi tempat wisata, Danau Kaolin pun banyak memberikan manfaat bagi warga setempat. Banyak warga yang mencari ikan di danau tersebut. Selain itu, air Danau Kaolin pun dimanfaatkan sebagai air baku PDAM.(Anwar Effendi)***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun