Kristian Edi Chandra, wisataan dari Jambi merasakan hal yang sama saat menikmati wahana kereta gantung di Pulau Sentosa. Namun, dirinya merasa tidak kapok setelah menaiki kereta gantung yang terbuka itu.
"Wajar kalau pertama ada sedikit rasa takut. Tapi ada rasa ingin mencoba lagi. Asyik juga melihat pemandangan Pulau Sentosa dari atas. Ini pengalaman yang luar biasa, bisa cerita ke teman-teman," ujar Kristian.
Usai naik kereta gantung, wisatawan bisa lanjut mencoba wahana Sentosa Luge. Wahana ini berupa kendaraan luncur untuk satu orang. Bentuknya mirip go kart namun ini tanpa mesin.
Mengooerasikannya pun sangat mudah. Di bagian depan ada semacam kemudi. Tinggal dinaik-turunkan saja. Kalau mau jalan kemudi diturunkan dan mau berhenti dinaikan kembali pada posisi semula.
Jangan bingung pula mengendarai wahana permainan ini. Sebelum kita menjajal Sentosa Luge, ada petugas yang memandu cara mengoperasikannya. Wisatawan setelah diberi penjelasan, akan mencoba beberapa meter. Kalau dianggap sudah oke, baru diperbolehkan lanjut jalan.
Perlu diingat, wisatawan yang baru turun dari kereta gantung, jangan masuk ke lintasan Sentosa Luge. Banyak wisatawan yang teledor seenaknya masuk jalur kendaraan luncur itu. Padahal sangat berbahaya.
Memang kendaraan Sentosa Luge tidak bermesin. Lajunya pun hanya mengandalkan gravitasi bumi dengan medan yang menurun. Cuma kecepatannya bisa luar biasa. Fatalnya jika pengendara Sentosa Luge panik melihat ada orang yang masuk lintasan dan tidak bisa mengendalikan tunggangannya.
Menaiki wahana Sentosa Luge juga cukup menegangkan. Selain treknya menurun terus dari ketinggian bukit, juga ada beberapa kelokan. Jika bermainnya di malam hari, akan lebih mengasyikan lagi, karena jalur Sentosa Luge diramaikan dengan lampu warna warni.(Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H