Pengendara dari Cirebon menuju Ciamis via Kuningan, pasti melewati Waduk Darma. Bahkan kendaraan yang melintas itu berada di atas jembatan yang di bawahnya merupakan genangan air Waduk Darma.
Lokasinya yang strategis di pinggir jalan raya, membuat Waduk Darma jadi tempat yang enak buat persinggahan. Pengendara dari arah Cirebon atau sebaliknya dari Ciamis bisa mampir dulu ke waduk Darma, sekadar melepas lelah.
Jangan khawatir dengan tempat parkir. Selain tempatnya luas, parkir kendaraan di sekitar Waduk Darma sangat aman. Waduk Darma juga menjadi salah satu destinasi di Jawa Barat yang dilirik Gubernur Ridwan Kamil untuk ditata lebih lanjut.
Di lokasi tersebut makin gencar dilakukan berbagai event. Tidak heran jika sarana dan prasarananya terus dibenahi. Kegiatan yang selama ini rutin dilaksanakan, yakni Festival Angklung Internasional.
Peserta Festival Angklung Internasional melibatkan berbagai negara. Diharapkan dari kegiatan tersebut bisa menarik wisatawan lebih banyak lagi, utamanya dari mancanegara.
Untuk pengembangan wisata Waduk Darma, pemerintah memberdayakan masyarakat setempat. Seperti diketahui, luas Waduk Darma mencakup sembilan desa. Maka warga lokal dari Desa Darma, Jagara, Kawahmanuk, Cikupa, Parung, Cipasung, Sakerta Barat, Sakerta Timur, dan Paninggaran diminta aktif menampilkan kreativitasnya masing-masing.
Tapi di balik kemeriahan kegiatan sekitar Waduk Darma, biasanya muncul perbincangan asal usul pembuatannya. Konon, dari cerita para sesepuh warga setempat, Waduk Darma banyak menenggelamkan situs-situs keramat.
Berawal dari cerita itulah, muncul hal-hal yang kadang menyeramkan. Bukannya dibantah, warga setempat justru seolah-oleh memperkuat cerita-cerita mistis seputar Waduk Darma.
Sesepuh warga Desa Sakerta Timur, Cucu Sudrajat secara tegas mengingatkan pengunjung Waduk Darma agar menjaga perilakunya. Menurutnya, itu bukan untuk menakut-nakuti pengunjung. Selama ini, dirinya sering menerima laporan ada pengunjung kesurupan. Setelah sadar, diketahui pengunjung yang bersangkutan melakukan hal-hal yang tidak terpuji.
Banyak juga hal ghaib lainnya setelah mengorek keterangan Cucu. Secara hati-hati Cucu menuturkan seputar misteri belut putih, air cikurubuk, gunung goong, dan munjul bangke, sekitar Waduk Darma.
Menurut Cucu, cerita-cerita ghaib itu boleh dipercaya boleh tidak. Intinya, wisatawan nikmati saja keindahan Waduk Darma, dengan tetap menjaga kehati-hatian.
Cucu mengungkapkan, cerita belut putih keberadaannya tidak bisa dipastikan. Cuma, beberapa warta setempat, banyak yang mengakupernah melihat kemunculan belut putih di tengah Waduk Darma.
"Pernah ada warga yang melihat sosok belut putih. Karena kaget melihat sesuatu yang aneh, orang tersebut langsung pingsan," ucap Cucu.
Dari kejadian itu, banyak warga yang penasaran. Warga beramai-ramai, untuk memancing kemunculan belut putih itu. Warga menyimpang kerbau sebagai umpan.
"Betul saja kerbau itu ditelan bulat-bulat. Dari kejadian itu, masyarakat akhirnya tidak berani berbuat macam-macam di sekitar Waduk Darma, karena menanggap ada penunggunya," tutur Cucu.
Sementara cerita munjul bangke, berkaitan dengan misteri cikurubuk. Korban tenggelam yang terkena cikurubuk kadang sulit untuk ditemukan. Jika kemudian jasad korban ditemukan dan mengambang di permukaan Waduk Darma, di situlah lokasi yang dinamakan munjul bangke. Munjul bangke bisa diartikan tempat munculnya bangkai.
Hal lain yang dikeramatkan, yakni keberadaan gunung goong. Menurut Cucu Sudrajat, gunung goong merupakan lokasi yang berada di tengah-tengah Waduk Darma. Jarang masyarakat yang berani mengunjungi tempat tersebut.
Menurut cerita masyarakat, di tempat itu pada waktu-waktu tertentu sering terdengar bunyi gamelan. Yang perlu diperhatikan lagi, jika wisatawan melihat ada ikan yang berwarna merah dan hitam dan matanya mengedip, maka harus waspada lagi. Biasanya itu pertanda ada kejadian aneh.(Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H