lockdown pemerintah Arab Saudi, membuat calon jemaah umroh dari berbagai negara, menunda niat ibadahnya. Pemerintah Arab Saudi tidak menginginkan adanya jemaah yang berpotensi membawa virus corona memasuki wilayahnya.
KebijakanCalon jemaah yang tertunda keberangkatannya ke tanah suci, wajar merasa sedih. Apalagi di antara mereka sudah lama mengidam-idamkan bisa ke Masjidil Haram Mekah dan Masjid Nabawi Madinah.
Saya merasa bersyukur bisa melaksanakan ibadah umroh, sebelum virus corona merebak ke seluruh dunia. Dalam menjalankan ritual ibadah di tanah suci, saya pun merasa dimudahkan dan dilancarkan.
Keberuntangan saya bertambah, karena usai menjalankan rukun umroh, masih berkesempatan berjiarah ke Gua Hira yang berada di Jabal (Gunung) Nur. Tidak semua jemaah punya kesempatan seperti itu. Selain waktunya yang sempit, juga membutuhkan fisik yang prima untuk mencapai Gua Hira.
Jemaah yang punya waktu dan kesempatan pun, tidak sedikit yang mengurungkan niatnya berjiarah ke Gua Hira. Apalagi setelah mendapat penjelasan bagaimana detail lokasi dimana Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertamanya dari Malaikat Jibril.
Sebenarnya puncak dari Jabar Nur tidak terlalu tinggi, ada pada kisaran 500 meter di atas permukaan laut (mdpl). Namun untuk mencapai lokasi Gua Hira, rutenya cukup terjal. Memang sudah dibuatkan tangga-tangga pendakian yang memudahkan para pejiarah. Hanya sebagian pejiarah tetap saja ada yang tidak kuat. Bahkan mereka yang sudah mencapai setengah perjalanan, ada yang memutuskan untuk kembali turun.
Demikian juga dalam rombongan umroh yang diikuti saya, hanya belasan orang saja yang akhirnya melakukan pendakian. Dari jumlah 213 orang, hanya 16 orang plus empat pembimbing yang memutuskan untuk melakukan jiarah ke Gua Hira.
Dari Kota Mekah, perjalanan menuju ke Gua Hira kira-kira mencapai 4 km. Jemaah bisa memanfaatkan kendaraan umum dan bisa melakukan tawar menawar yang akhirnya dikenakan tarif 20 real. Lebih baik kendaraan umum itu diminta untuk menjemput kembali (pulang pergi) agar memudahkan perjalanan jemaah.
Kendaraan umum mengantarkan pejiarah ke Gua Hira biasanya hanya mencapai 100 meter sebelum ke kaki Jabal Nur. Pejiarah langsung disuguhi perjalanan menanjak. Di kaki Jabal Nur banyak ditemui para pedagang. Mulai dari pedagang hiasan hingga oleh-oleh khas Arab.