Di Bandung, yang namanya tahu Cibuntu sudah sangat terkenal. Tahu Cibuntu jadi pilihan utama ibu rumah tangga. Belakangan tahu Cibuntu makin banyak dicari.
Mengapa banyak warga Bandung kini berupaya mengonsumsi tahu Cibuntu? Ini erat kaitannya dengan kondisi sekarang, dimana sebaran virus corona menjadi horor.
Sebagian pengemar tahu Cibuntu mempercayai dengan mengonsumsi tahu tersebut bisa menambah imunitas tubuh dari serangan virus corona. Mengingat pembuatan tahu Cibuntu, tidak melulu dari kacang kedelai tapi ada campuran kunyitnya.
Seorang warga, Emak Euis menuturkan, sudah lama berlangganan tahu Cibuntu. Goreng tahu Cibuntu menjadi makanan favoritnya. Boleh dikata, tahu Cibuntu menjadi menu utama makanan sehari-hari.
"Tidak membosankan untuk teman makan nasi. Sudah dari dulu. Anak-anak juga merasa cocok. Kalau sekarang ada yang bilang, makan tahu Cibuntu bisa mencegah penularan virus corona, ya alhamdulillah. Tapi, ada atau tidak ada virus, makan tahu Cibuntu itu sudah pasti," ucap Emak Euis.
Hal yang sama dikatakan Edi Supriadi. Dalam seminggu bisa tiga kali membeli tahu Cibuntu. Menurutnya, tahu Cibuntu beda dengan tahu lainnya. Soal rasa belum ada yang mengalahkan. Kedua tahu Cibuntu tahan lama.
Edi mengaku, pernah melihat langsung proses pembuatan tahu Cibuntu. Dirinya mengunjungi pusat perajin tahu Cibuntu di Kelurahan Warung Muncang Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung. Perajin di sana benar-benar menjaga kualitas produksi.
Di Kelurahan Warung Muncang, sebagian besar warganya menjadi perajin tahu Cibuntu. Produksi tahu di sana dilakukan secara turun temurun. Awalnya tahun 1960 ada perajin membuka usaha tahu. Kemudian mengajak tetangganya untuk melakukan yang sama. Lama kelamaan menjadi produksi massal dan tahu Cibuntu menyebar ke seantero Bandung.
Para pedagang tahu keliling, sebagian besar mengambil dagangannya dari perajin yang ada di Cibuntu. Demikian juga dengan pedagang di pasar atau pemilik warung, banyak yang menjual tahu Cibuntu.
Meningkatnya penjualan tahu Cibuntu dibenarkan oleh Jajang seorang perajin sekaligus pejual tahu. Merebaknya virus corana di Bandung, menurut Jajang justru membawa berkah bagi perajin tahu Cibuntu.
Kini produksi tahu Cibuntu makin meningkat, seiring makin banyaknya permintaan. Pelanggan dan pembeli baru mengetahui tahu Cibuntu mengandung kunyit. Mereka jadi percaya, kandungan kunyit itu bisa mencegah virus corona.
Jajang menduga, makin banyak yang membeli tahu Cibuntu karena ada imbauan warga untuk tidak bepergian. Karena warga banyak tinggal di rumah, maka yang paling gampang untuk masak, ya tinggal beli ke pedagang tahu keliling.
Jajang dulu memilih memasarkan tahu Cibuntu pada sore hari. Biasanya di pagi hari menyelesaikan dulu proses pembuatan tahu. Sekarang dia pagi hari sudah keliling, karena banyaknya permintaan. Faktor cuaca yang sering hujan di sore hari, membuat Jajang menemui pembelinya di pagi hari.
"Kalau tahu Cibuntu dikenal dari dulu, itu karena kualitasnya. Utamanya air yang dipakai. Perajin tahu Cibuntuk benar-benar menggunakan air yang kualitasnya terjamin. Makanya tahan lama tidak cepat asam. Kalau campuran kunyit itu sih bonus saja dan sekarang lagi musim virus corona, jadi momennya pas menambah kelarisan tahu Cibuntu," jelasnya.(Anwar Effendi)***