Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Virus Corona Merebak, Tahu Cibuntu Makin Laris

20 Maret 2020   11:10 Diperbarui: 20 Maret 2020   11:36 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Bandung, yang namanya tahu Cibuntu sudah sangat terkenal. Tahu Cibuntu jadi pilihan utama ibu rumah tangga. Belakangan tahu Cibuntu makin banyak dicari.

Mengapa banyak warga Bandung kini berupaya mengonsumsi tahu Cibuntu? Ini erat kaitannya dengan kondisi sekarang, dimana sebaran virus corona menjadi horor.

Sebagian pengemar tahu Cibuntu mempercayai dengan mengonsumsi tahu tersebut bisa menambah imunitas tubuh dari serangan virus corona. Mengingat pembuatan tahu Cibuntu, tidak melulu dari kacang kedelai tapi ada campuran kunyitnya.

Seorang warga, Emak Euis menuturkan, sudah lama berlangganan tahu Cibuntu. Goreng tahu Cibuntu menjadi makanan favoritnya. Boleh dikata, tahu Cibuntu menjadi menu utama makanan sehari-hari.

"Tidak membosankan untuk teman makan nasi. Sudah dari dulu. Anak-anak juga merasa cocok. Kalau sekarang ada yang bilang, makan tahu Cibuntu bisa mencegah penularan virus corona, ya alhamdulillah. Tapi, ada atau tidak ada virus, makan tahu Cibuntu itu sudah pasti," ucap Emak Euis.

Hal yang sama dikatakan Edi Supriadi. Dalam seminggu bisa tiga kali membeli tahu Cibuntu. Menurutnya, tahu Cibuntu beda dengan tahu lainnya. Soal rasa belum ada yang mengalahkan. Kedua tahu Cibuntu tahan lama.

Edi mengaku, pernah melihat langsung proses pembuatan tahu Cibuntu. Dirinya mengunjungi pusat perajin tahu Cibuntu di Kelurahan Warung Muncang Kecamatan Bandung Kulon Kota Bandung. Perajin di sana benar-benar menjaga kualitas produksi.

Emak Euis sudah lama berlangganan tahu Cibuntu--dokpri
Emak Euis sudah lama berlangganan tahu Cibuntu--dokpri

Di Kelurahan Warung Muncang, sebagian besar warganya menjadi perajin tahu Cibuntu. Produksi tahu di sana dilakukan secara turun temurun. Awalnya tahun 1960 ada perajin membuka usaha tahu. Kemudian mengajak tetangganya untuk melakukan yang sama. Lama kelamaan menjadi produksi massal dan tahu Cibuntu menyebar ke seantero Bandung.

Para pedagang tahu keliling, sebagian besar mengambil dagangannya dari perajin yang ada di Cibuntu. Demikian juga dengan pedagang di pasar atau pemilik warung, banyak yang menjual tahu Cibuntu.

Meningkatnya penjualan tahu Cibuntu dibenarkan oleh Jajang seorang perajin sekaligus pejual tahu. Merebaknya virus corana di Bandung, menurut Jajang justru membawa berkah bagi perajin tahu Cibuntu.

Kini produksi tahu Cibuntu makin meningkat, seiring makin banyaknya permintaan. Pelanggan dan pembeli baru mengetahui tahu Cibuntu mengandung kunyit. Mereka jadi percaya, kandungan kunyit itu bisa mencegah virus corona.

Virus corona mendatangkan berkah bagi perajin tahu seperti Jajang--dokpri
Virus corona mendatangkan berkah bagi perajin tahu seperti Jajang--dokpri
Jajang sendiri, yang semula hanya menjual 1.000 biji tahu Cibuntu dalam sehari, kini berani membawa 1.200 hingga 1.500 biji. "Jumlah segitu pasti habis. Tidak lama juga menjualnya. Kadang bawa 1.200 biji serasa kurang, karena cepat habis," ungkap Jajang.

Jajang menduga, makin banyak yang membeli tahu Cibuntu karena ada imbauan warga untuk tidak bepergian. Karena warga banyak tinggal di rumah, maka yang paling gampang untuk masak, ya tinggal beli ke pedagang tahu keliling.

Jajang dulu memilih memasarkan tahu Cibuntu pada sore hari. Biasanya di pagi hari menyelesaikan dulu proses pembuatan tahu. Sekarang dia pagi hari sudah keliling, karena banyaknya permintaan. Faktor cuaca yang sering hujan di sore hari, membuat Jajang menemui pembelinya di pagi hari.

"Kalau tahu Cibuntu dikenal dari dulu, itu karena kualitasnya. Utamanya air yang dipakai. Perajin tahu Cibuntuk benar-benar menggunakan air yang kualitasnya terjamin. Makanya tahan lama tidak cepat asam. Kalau campuran kunyit itu sih bonus saja dan sekarang lagi musim virus corona, jadi momennya pas menambah kelarisan tahu Cibuntu," jelasnya.(Anwar Effendi)***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun