Ibu-ibu perumahan Riung Bandung Kelurahan Cipamokolan Kecamatan Derwati Kota Bandung, Kamis (19/3/2020) pagi sudah ngerumpi. Mereka membicarakan tidak bisa belanja kebutuhan dapur.
Mereka bukannya tidak punya uang. Atau langkanya barang sembilan bahan pokok (sembako) di wilayah itu. Melainkan, mereka tidak menjumpai para pedagang yang biasa nongol di pasar kaget tiap hari Kamis.
Selidik punya selidik, tidak adanya pedagang membuka dasaran di seputaran halaman Masjid Baiturrahim pada hari Kamis, karena ada imbauan dari pengurus Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Baiturrahim. Pihak DKM meminta kesadaran para pedagang agar tidak melakukan aktivitas dulu, terkait upaya pencegahan penyebaran virus corona.
Sebelumnya, keberadaan pasar kaget tiap hari Kamis sangat digemari warga Kelurahan Cipamokolan dan Kelurahan Derwati. Utamanya ibu-ibu senang bisa belanja di pasar kaget tiap hari Kamis, karena barang-barang yang dijual harganya lebih murah.
"Lumayan ada selisih seribu sampai duaribu ketimbang di tempat lain. Makanya banyak ibu-ibu yang belanja di sini. Kemunculan pedagang tiap hari Kamis selalu kami tunggu. Pokoknya ada saja yang kami beli," kata Ibu Imas.
Ibu Kartini justru merasa kaget, pada Kamis ini tidak ada aktivitas pasar kaget. Belum sempat ke lokasi, dia sudah mendengar dari tetangga, para pedagang diminta membubarkan diri. Akhirnya dia terpaksa belanja ke warung.
Para pedagang sebenarnya sempat melakukan "kucing-kucingan". Mereka memang tidak membuka dasaran di sekitar halaman Masjid Baiturrahim, tapi pindah lokasi ke Jalan Saluyu pinggir persawahan.
Para pedagang yang menggunakan mobil dan motor, langsung menjajakan bara dagangannya. Sempat terjadi jual beli. Beberapa ibu juga, langsung saling memberi tahu.
"Iya, tadi ada imbauan untuk tidak berjualan. Cuma pemberitahuannya mendadak. Saya jadi bingung. Sudah jauh-jauh datang ke sini, ternyata ada larangan berjualan. Ya sudah pasrah saja, habis mau bagaimana lagi," ujar Dadang yang berjualan cabai.
"Saya sempat pindah lokasi. Agak menjauh dari halaman masjid. Ada beberapa teman pedang juga yang membuka dasaran. Tapi kami diimbau untuk membubarkan diri," tutur Tatang penjual buah-buahan.(Anwar Effendi)***
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI