Mohon tunggu...
Anwar Effendi
Anwar Effendi Mohon Tunggu... Jurnalis - Mencari ujung langit

Sepi bukan berarti mati

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Para Jomlo, Cobalah Nikmati Air Terjun Pulau Mursala

19 Maret 2020   05:46 Diperbarui: 19 Maret 2020   06:13 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perahu wisatawan hendak mendarat di Pulau Kalimantung. (dok. pribadi)

Jalan-jalan ke Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara jangan lewatkan destinasi pantainya. Cuaca di daerah itu memang cenderung panas, namun akan terbayar dengan pesona pantai yang indah.

Gugusan beberapa pulau kecil di sana masih alami. Hampir semuanya tidak berpenghuni. Sebagian lainnya, ditempatkan seorang penjaga. Yang palng menonjol di pulau-pulau kecil, pasirnya putih bersih.

Jadi, kalau ada kesempatan luangkan waktu saja bermain-main ke Pulau Putri, Janggi, Batulayar, Sitardas, Stungkus, Kalimantung, dan Mursala. Memang biaya yang dikeluarkan wisatawan untuk  berkunjung ke pulau-pulau tersebut agak menguras isi dompet.

Hal itu terkait dengan biaya sewa perahu motor dari daratan menuju pulau-pulau kecil tersebut. Pemilik perahu mengenakan tarif sekitar Rp 1,8 juta untuk mengantar wisatawan pergi pulang.

Para pemilik perahu biasanya mangkal di objek wisata Pantai Pandan. Tidak banyak, paling ada lima perahu. Jumlah tersebut bisa bertambah jika pada musim liburan. Atau ada rombongan wisatawan dalam jumlah besar.

Pulau Mursala dikelilingi batuan granit dan karang. (dok. pribadi)
Pulau Mursala dikelilingi batuan granit dan karang. (dok. pribadi)

Kunjungan ke pulau-pulau kecil juga tidak bisa dilakukan sembarang waktu. Para pemilik perahu biasanya menolak berangkat jika cuaca buruk. Mereka sudah hafal dengan kondisi alam di laut.

Walaupun wisatawan merasa yakin cuaca bagus saat mau berangkat dari Pantai Pandan, belum tentu pandangan yang sama muncul dari pemilik perahu. Pemilik perahu justru tahu kalau di seberang pantai cuaca buruk dan gelombang bakal tinggi. Kalau sudah begitu, dibayar berapa pun, pemilik enggan mengantar wisatawan.

Mengingat biaya sewa perahu cukup mahal, ada baiknya keberangkatan wisatawan menuju pulau-pulau kecil bersatu dalam satu rombongan. Perlu diketahui, perahu motor yang beroperasi di sana, maksimal mengangkut sembilan orang.

Tidak menjadi masalah bagi pemilik perahu, jika cuma mengantarkan lima orang wisatawan. Cuma biaya yang bakal ditanggung masing-masing wisatawan jadi lebih besar. Karena berapa pun wisatawan yang berangkat, biaya sewa tetap Rp 1.8 juta. Jadi kalau ada sembilan orang, biaya bisa dipukul rata menjadi Rp 200.000,00 per wisatawan.

Perahu wisatawan hendak mendarat di Pulau Kalimantung. (dok. pribadi)
Perahu wisatawan hendak mendarat di Pulau Kalimantung. (dok. pribadi)

Selama perjalanan di perahu motor, disarankan para wisatawan untuk mengenakan rompi pelampung. Itu demiki keamanan dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Apalagi gelombang di perairan antara pulau Sumatera dan Nias itu bisa sangat tinggi dan tiba-tiba di tengah lautan turun hujan.

Dari sekian banyak pulau, biasanya pemilik perahu merekomendasi hanya dua pulau untuk mendarat. Sedangkan pulau-pulau lainnya hanya dilintasi saja. Dua pulau itu, Pulau Kalimantung dan Pulau Mursala.

Pulau Kalimantung dikenal dengan pasir putihnya. Sedangkan Pulau Mursala yang sudah dikenal dunia internasional, memiliki keunggulan air terjun yang langsung mengalir ke laut. Pulau Mursala juga sempat dijadikan lokasi shoting film fenomenal King Kong.

Pulau Mursala menjadi tujuan terakhir. Jadi, sebelum ke sana wisatawan didaratkan dulu di Pulau Kalimantung. Di sekitar Pulau Kalimantung banyak ditemui batu karang dan batu granit. Bentuknya indah dan mempesona. Di Pulau Kalimantung juga ada gua, namun wisatawan tidak diperkenankan masuk ke sana.

Pulau-pulau kecil menambah keindahan.* (dok. pribadi)
Pulau-pulau kecil menambah keindahan.* (dok. pribadi)

Mengingat pulau-pulau di sana tidak berpenghuni, tentu saja jangan berharap ada yang berjualan atau menjajakan barang. Wisatawan harus menyiapkan diri membawa perbekalan baik makanan maupun minuman.

Walau Pulau Kalimantung sangat indah, namun belum tersentuh penataan yang optimal. Jadi fasilitas di sana terkesan apa adanya. Sulit untuk menemukan tempat duduk sekadar bersantai.

Sebagai tujuan akhir, Pulau Mursala juga sama tidak berpenghuni. Wisatawan tidak bisa mendarat di Pulau Mursala, karena pulau ini tidak memiliki pantai pasir. Kondisi berbentuk batuan granit berwarna kemerahan dan ditumbuhi tumbuhan liar.

Banyak wisatawan mancanegara penasaran dengan Pulau Mursala. Ini erat kaitannya pada tahun 2005, pulau tersebut menjadi salah satu lokasi shoting film King Kong, produksi Hollywood.

Yang menjadi daya tarik Pulau Mursala, yakni adanya air terjun yang airnya langsung jatuh ke laut. Kondisi itu sangat unik, karena biasanya air terjun jatuh ke sungai.

Pantai Pulau Kalimantung airnya jernih. (dok. pribadi)
Pantai Pulau Kalimantung airnya jernih. (dok. pribadi)

Air terjun tersebut selalu menjadi tujuan akhir wisawatan untuk merapat ke pulau Mursala. Air turun dari ketinggian 40 meter itu melewati bebatuan dan langsung jatuh ke Samudera Hindia.

Jadi sangat berbeda dengan air terjun lainnya yang jatuh ke sungai atau lembah. Air terjun di pulau Mursala pun tetap dengan volume tinggi jatuh ke laut walau di musim kemarau.

Ada cerita yang mengiringi keberadaan air terjun Pulau Mursala. Menurut cerita masyarakat Tapanuli, air terjun pulau Mursala dipercaya memudahkan para jomblo untuk mendapatkan jodoh.

Dari cerita itu, banyak remaja baik cewek atau cowok berbondong-bondong untuk mendapatkan kucuran langsung dari air terjun tersebut. Namun khasiat itu akan hilang otomatis, jika air terjun itu diambil dan dibawa untuk digunakan darat.

Cerita yang berkembang lainnya, air terjun pulau Mursala bisa membuat awet muda dan bisa mengencangkan kulit tubuh manusia. Wisatawan yang sudah berusia lanjut, datang ke pulau tersebut, kadang cukup membasuh mukanya dari kucuran air terjun pulau Mursala.

Pantai Pandan tenang dan masih sepi. (dok. pribadi)
Pantai Pandan tenang dan masih sepi. (dok. pribadi)

Ada juga legenda yang mewarnai asal usul air terjun pulau Mursala. Lokasi tersebut, dulunya diceritakan sebagai tempat pelarian seorang putri cantik dari Kerajaan Barus Jaya. Putri yang bernama Putri Runduk ini sejatinya premaisuri dari Raja Jayadana yang berkuasa di kerajaan Islam di wilayah Sumatera Utara pada abad ke-7 M. Kecantikan Putri Runduk ini dikenal ke berbagai wilayah.

Pada suatu masa, Kerajaan Barus Jaya takluk dari serangan Kerajaan Mataram. Putri Runduk akhirnya melarikan diri ke pulau Mursala karena menolak untuk dinikahi Raja Sanjaya dari Mataram. Cerita tidak berhenti di situ.

Saat tinggal di pulau Mursala, keberadaan Putri Runduk diketahui pula oleh Raja Janggi dari Sudan. Penderitaan Putri Runduk bertambah karena Raja Janggi pun mengejar dirinya. Akhirnya Putri Runduk menceburkan diri ke laut dan menghilang.

Konon air terjun pulau Mursala merupakan tetesan air mata Putri Runduk yang menangis karena mengetahui suaminya Raja Jayadana tewas dibunuh.

Keterkaitan cerita tentang Putri Runduk dengan keberadaan air terjun pulau Mursala memang belum dibuktikan secara ilmiah, cuma tetap menjadi daya tarik bagi orang yang akan berkunjung ke sana.(Anwar Effendi)***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun