Saat ini, kita sudah memasuki era digital ke-4 atau disebut juga sebagai era revolusi industri 4.0. Era ini ditandai dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Dalam era ini, teknologi sudah hampir menyelubungi dalam berbagai aspek kehidupan kita. Hal ini telah mengubah cara kita bekerja, berinteraksi, dan bahkan berpikir. Digital overload menjadi suatu tantangan serius yang dapat berdampak negatif bagi kehidupan kita yang melibatkan kelebihan informasi.Â
Teknologi, yang seharusnya memudahkan kehidupan, kini dapat menjadi suatu yang merusak kesehatan mental kita. Meskipun memberikan kemudahan dan akses tanpa batas ke informasi, kelebihan paparan informasi digital atau yang dikenal sebagai digital overload, menjadi tantangan serius di tengah kemajuan ini. Hal ini terjadi ketika kita terlalu banyak terpapar informasi dari berbagai sumber digital, menciptakan tekanan dan ketegangan yang dapat merugikan kesehatan mental kita.Â
Dalam opini ini, kita akan menjelajahi lebih dalam tentang bagaimana digital overload dalam potensi ancaman terhadap kesehatan mental. Melalui pemahaman yang mendalam terhadap mekanisme digital overload, kita akan mencari jawaban dan solusi untuk tetap waras di tengah arus informasi yang terus bergelombang. Mari bersama-sama menyusuri dampak yang terjadi akibat digital overload, karena hanya dengan pemahaman yang kuat kita dapat membimbing diri kita melalui lautan digital yang tak berkesudahan ini dengan kesehatan mental yang tetap terjaga.Â
Dampak Digital Overload Bagi Kesehatan MentalÂ
Mungkin untuk sebagian orang adanya perkembangan teknologi memang bagus untuk kehidupan kita saat ini, tetapi perkembangan tersebut tidak selalu membawa pengaruh positif karena, pada kenyataannya perkembangan teknologi juga dapat memberikan dampak negatif. Menurut saya, sekarang sudah banyak sekali yang terkena dampak dari kasus digital overload yang artinya kelebihan paparan dalam informasi digital, Dimana hal ini dapat merugikan kesehatan mental dengan meningkatkan tingkat stress, kelelahan, dan gangguan tidur.Â
Salah satu dampak yang signifikan adalah stress akibat tekanan informasi yang terus-menerus dari berbagai platform digital. Terkadang, sebagian orang merasa terdorong untuk selalu terkait dengan perkembangan terkini, menanggapi pesan secepat mungkin, serta memproses informasi yang terus menerus. Hal ini bisa menciptakan atmosfer yang penuh tekanan dan membebani kesehatan mental. Selain stress, gangguan tidur menjadi dampak nyata lainnya dari digital overload. Banyak orang memiliki kebiasaan menggunakan perangkat digital seperti ponsel atau tablet sebelum tidur. Tanpa disadari paparan cahaya biru dari layar perangkat tersebut dapat mengganggu jam tidur
alami tubuh kita. Hasilnya sulit untuk mendapatkan tidur yang berkualitas yang pada gilirannya dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental.Â
Dampak dari digital overload dapat berpotensi menjadi cyberbullying, terutama karena peningkatan interaksi online yang membuka peluang bagi para pelaku cyberbullying. Kenapa hal ini dapat terjadi? Hal ini dapat terjadi akibat tekanan dan pengaruh negatif digital dapat meningkatkan risiko intimidasi online, menciptakan lingkungan yang terus terhubung dan terpapar berbagai platform digital. Pernah ada kasus bunuh diri siswi SMP di Sulawesi, setelah video asusilanya viral dan mendapat bullyan di media sosial menjadi contoh nyata dampak serius cyberbullying. Hal ini dapat memicu kecemasan, depresi, bahkan berujung pada pemikiran bunuh diri.Â
Akankah Hal ini Bisa Teratasi?Â
Digital overload, yang merugikan kesehatan mental kita membutuhkan pendekatan yang sadar dan terencana. Salah satu solusi yang perlu dipertimbangkan adalah praktik mindfulness atau kesadaran diri, dengan lebih sadar akan cara kita berinteraksi dengan teknologi kita dapat memilih untuk fokus pada tugas yang mendesak dan meminimalkan distraksi digital. Menurut saya, batasan waktu dan prioritas juga menjadi langkah penting untuk menghindari jebakan digital overload karena, dengan menetapkan batasan waktu untuk penggunaan media sosial dan aktivitas online lainnya, kita dapat meminimalkan tekanan informasi yang terus menerus dan fokus pada tugas tugas yang benar-benar penting.Â