Mohon tunggu...
Yogi
Yogi Mohon Tunggu... Human Resources - Pekerja Sosial SPV PKH

Saya seorang pekerja sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keluarga Penerima Manfaat PKH di Limbangan Garut Klarifikasi Isu Pendamping Sosial PKH

16 Oktober 2019   06:01 Diperbarui: 16 Oktober 2019   07:28 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tepis HOAX ibu - ibu KPM PKH enjoy poto bersama di halaman rumah (Dokpri)

Ini sudah jelas fitnah. Ini jelas ada provokator". Dia juga menjamin bahwa akan mengklarifikasi ke pihak yang menjadi provokator dan dia mengaku sudah mengantongi nama -- namanya.

koordinasi dengan ketua RW (dokpri)
koordinasi dengan ketua RW (dokpri)

Masalah terselesaikan berkat dukungan KPM PKH yang kooperatif dan menyadari kewajibannya sebagai peserta PKH. Pekerja Sosial SPV PKH Asep Yogi dan Koordinator kabupaten memfasilitasi antara pendamping Sosial, Kpm PKH, Aparatur Desa dan LSM (tidak hadir). Dihadapan yang hadir peksos spv dan korkab aceng menyampaikan tujuan program, perubahan indeks bantuan dan paling utama adalah klarifikasi terhadap somasi yang ditujukan kepada pendamping sosial PKH.

Poin demi poin tuntutan dibacakan dan di jawab oleh semua KPM PKH. Pertemuan diakhiri dengan penandatanganan surt pernyataan dan ditanda tangani oleh seluruh KPM PKh bahwa berita tersebut tidak benar dan itu adalah hoax serta fitnah.

Kelekatan yang dibangun oleh pendamping sosial denga KPM melalui pertemuan peningkatan kemampuan keluarga atau disingkat P2K2, mampu menciptakan ikatan emosi yang kental. KPM PKH yang notabene ibu-ibu tidak tega melihat seseorang yang setiap minggu membantu mereka ditimpa isu negatif. Terlebih Imas dikenal sebagai pribadi yang baik dalam bekerja sehingga KPM kompak bersuara dan menanyakan kebenaran berita tersebut.

Kejadian ini menjadi pelajaran untuk kita semua selalu berhati - hati dalm membuat pernyataan, tabbhayun atau klarifikasi terlebih dahulu kebenaran informasinya sebelum membuat penyesalan dikemudian hari.

Asep Yogi Nugroho

***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun