Mohon tunggu...
Pekick
Pekick Mohon Tunggu... http://blogpekick.blogspot.com -

Belajar Dan Berbagi Pengetahuan Serta Pengalaman -> http://blogpekick.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Begitu Sulitkah Melupakan Sebuah Kenangan?

22 April 2017   01:56 Diperbarui: 22 April 2017   11:00 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal yang terberat dalam menjalin dan menjalani sebuah hubungan adalah melupakan sebuah peristiwa  tentang masa-masa bahagia  maupun masa-masa sedih bersama sang kekasih hati, yang mana peristiwa itu berbentuk dalam sebuah kenangan kemudian menghadirkannya dalam sebuah ingatan  .  

Ketika sedang menyendiri, terkadang kita teringat akan sebuah kenangan, seperti nampaklah wajah sang kekasih ataupun seseorang yang dulu pernah hadir mengisi relung hati dan melewati hari-hari dengan canda tawa maupun isak tangis. Kita dapat merasakan sebuah kenangan itu kembali hadir dalam ingatan kita, yang dapat membuat kita tersenyum-senyum sendiri bahkan dapat membuat kita tertegun dan merenung atas kesalahan-kesalahan yang pernah kita lakukan kepada sang kekasih hati.  

Memang sulit untuk melupakan atau menghapusnya. Disaat kita sudah mulai melupakannya atau untuk tidak mengingatnya lagi, datanglah seseorang yang tiba-tiba menyebut nama seseorang yang dulu pernah menjadi kekasih kita lalu kemudian menanyakan tentang kabarnya. Disaat itu kita hanya mampu melemparkan sebuah senyuman kepadanya dan menjawab pertanyaannya dengan nada lembut seolah-olah kita tahu tentang  kabarnya dia.  

Namun tanpa kita sadari, ingatan kita telah kembali dan memikirkannya, terkenang akan peristiwa atau halusinasi disaat kita masih bersamanya. Dari pertanyaan orang tersebut, kita juga tidak menyadari bahwasanya  ekspresi dari raut wajah dan sikap kita pun menjadi sedikit berubah karenanya. Mungkin kita dapat berbohong dengan sebuah ucapan, namun kita tidak dapat membohongi hati dan pikiran apalagi menipunya dengan sebuah ekspresi bahasa tubuh.  

Semakin kita mencoba melupakan sebuah kenangan tentang seseorang, maka semakin teringatlah kita kepadanya, semakin ingin kita menghapusnya, maka semakin nampak jelaslah kenangan itu akan selalu membayangi kita bahkan dapat hadir disaat kita telah memejamkan mata dan tertidur lelap. Hati pun menjadi gelisah dan pikiran tak menentu dikala kita telah terbangun/tersadar dari alam mimpi. 

Tak jarang seseorang yang telah memiliki kekasih baru pun dapat teringat akan sebuah kenangan bersama sang kekasih lamanya. Dimana kenangan itu dapat tercipta dari suatu tempat, jalan atau disebuah kendaraan seperti halnya melewati tempat-tempat yang dulu pernah dilewatinya bersama sang kekasih lamanya. Berkunjung kesuatu tempat yang dulu pernah kita kunjungi bersamanya. Menaiki sebuah kendaraan dimana kekasih baru kita melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh kekasih dahulu kita dengan bersandar dibahu kita.  

Kemiripan wajah dan kemiripan sifat dan sikap pun dapat mengingatkan kita dengan sang kekasih atau pun seseorang yang pernah kita kenal sehingga dapat membangkitkan ingatan kita akan sebuah kenangan, sehingga kita dapat mengucapkan sebuah kata kepada orang yang kita lihat tersebut : “wajah kamu mirip dengan seseorang yang dulu pernah hadir kemudian mengisi hati dan hari-hari saya” ataupun “sifat dan sikap kamu mengingatkan saya kepada kekasih saya yang dulu, dari perhatian kamu ke aku, cara bicara kamu, tersenyumnya kamu, dan sikap kamu yang baik ke aku dan ke ibu aku”. Dari hal itulah sebuah ingatan tentang seseorang akan dapat menghadirkan rasa senang maupun sedih didalam hati dan pikiran kita.  

Sebuah kenangan itu harus kita jadikan sebagai sebuah pengalaman serta pembelajaran untuk diri sendiri, agar nantinya kita tidak melakukan sebuah kesalahan lagi apabila kenangan yang itu mengisahkan sebuah kesedihan.  Mungkin kita tidak dapat menghapuskan sebuah kenangan dimasa lalu, akan tetapi kita dapat merangkai sebuah masa depan karena hadirnya kenangan dimasa lalu.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun