Mohon tunggu...
Pejuang Literasi
Pejuang Literasi Mohon Tunggu... Guru - Penulis Amatir

Lakukan yang terbaik untuk hasil terbaik. Gunakan cara tidak biasa untuk menjadi luar biasa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Raja Mata Esa

13 Maret 2020   13:05 Diperbarui: 13 Maret 2020   13:04 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tinggi tahtanya

Dalam baluran indah permata

Disegani rakyat jelata

Mengagumi raja sang kuasa

Tangannya panjang membentang

Menggerakan pasukan dan bawahan

Suaranya keras menggelegar

Hingga tak satupun sua terdengar

Raja sang kuasa

Memandang cakra dengan mata esa

Tak terlihat putihnya

Hitam pekat tak kan mampu dilihat

Raja mata esa

Selalu mencari celah dalam lubang

Menggali hingga dalam

Sampai tembus ke ujung dunia

Semua yang dilihatnya

Titik kecil di tengah lautan samudra

Mencapai sebuah sempurna

Yang terbaik tergores salah

Apalah manusia nyata

Tak mampu berbuat sebaik raja

Namun raja tetap memaksa

Alam semesta ada padanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun