Pendahuluan
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan salah satu bentuk satuan pendidikan nonformal yang berperan penting dalam memberikan akses pendidikan kepada masyarakat. Dengan hadirnya Kurikulum Merdeka, PKBM dihadapkan pada tantangan dan peluang baru untuk merancang model ajar yang lebih fleksibel, inovatif, dan relevan dengan kebutuhan belajar masyarakat. Artikel ini akan mengulas cara merancang model ajar di PKBM yang sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka.
Memahami Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah pendekatan baru dalam pendidikan di Indonesia yang menekankan pada fleksibilitas, kemandirian, dan pembelajaran berbasis kompetensi. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi peserta didik dalam mengembangkan potensi mereka secara optimal melalui pengalaman belajar yang lebih kontekstual dan relevan.
Beberapa prinsip utama Kurikulum Merdeka adalah:
- Fleksibilitas dalam Pembelajaran: Guru dan peserta didik diberikan kebebasan untuk memilih materi dan metode belajar yang sesuai dengan kebutuhan dan minat.
- Pembelajaran Berbasis Proyek: Mengutamakan pembelajaran yang berbasis proyek atau tugas yang nyata dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.
- Penilaian yang Holistik: Penilaian tidak hanya berdasarkan tes tertulis tetapi juga mencakup penilaian keterampilan, sikap, dan proyek.
- Pengembangan Karakter: Fokus pada pembentukan karakter melalui pendidikan yang menyeluruh dan kontekstual.
Langkah-Langkah Merancang Model Ajar di PKBM
Identifikasi Kebutuhan Belajar MasyarakatLangkah pertama adalah memahami kebutuhan dan karakteristik peserta didik di PKBM. Ini bisa dilakukan melalui survei, wawancara, dan observasi. Informasi ini akan membantu dalam merancang materi dan metode yang sesuai.
Merancang Kurikulum yang FleksibelBerdasarkan prinsip Kurikulum Merdeka, kurikulum di PKBM harus dirancang dengan fleksibilitas tinggi. Ini berarti memberikan ruang bagi peserta didik untuk memilih topik yang diminati serta metode belajar yang mereka anggap paling efektif.
Mengembangkan Pembelajaran Berbasis ProyekPembelajaran berbasis proyek memungkinkan peserta didik untuk terlibat langsung dalam kegiatan yang relevan dengan kehidupan mereka. Misalnya, proyek membuat taman komunitas, mengelola usaha kecil, atau kampanye kesehatan masyarakat. Proyek ini tidak hanya mengajarkan pengetahuan teoritis tetapi juga keterampilan praktis.
Metode Pengajaran yang InovatifGuru di PKBM harus kreatif dalam menerapkan metode pengajaran. Beberapa metode yang bisa digunakan antara lain:
- Pembelajaran Kolaboratif: Melibatkan peserta didik dalam kelompok kerja untuk menyelesaikan tugas bersama.
- Blended Learning: Menggabungkan pembelajaran tatap muka dengan pembelajaran daring.
- Pembelajaran Eksperiensial: Menggunakan pengalaman nyata sebagai bahan ajar.
Penilaian yang MenyeluruhPenilaian dalam Kurikulum Merdeka harus mencakup berbagai aspek, tidak hanya pengetahuan tetapi juga keterampilan dan sikap. Penilaian bisa dilakukan melalui observasi, portofolio, dan presentasi proyek.
Pengembangan KarakterPendidikan di PKBM juga harus fokus pada pengembangan karakter peserta didik. Nilai-nilai seperti kerjasama, tanggung jawab, dan kreativitas harus diintegrasikan dalam setiap kegiatan pembelajaran.
Contoh Implementasi Model Ajar di PKBM
Misalnya, sebuah PKBM ingin mengajarkan keterampilan kewirausahaan kepada pesertanya. Berikut adalah langkah-langkahnya:
- Identifikasi Minat: Melakukan survei untuk mengetahui minat peserta didik dalam bidang usaha tertentu.
- Perencanaan Proyek: Merancang proyek membuat produk lokal, seperti kerajinan tangan atau makanan khas daerah.
- Pelaksanaan Proyek: Peserta didik dibagi dalam kelompok dan memulai proyek mereka dengan bimbingan dari fasilitator.
- Evaluasi: Melakukan evaluasi proyek berdasarkan kualitas produk, proses kerja kelompok, dan presentasi hasil.
- Refleksi dan Pengembangan Karakter: Mengadakan sesi refleksi untuk mengevaluasi pembelajaran dan perkembangan karakter peserta didik selama proyek berlangsung.
Kesimpulan
Merancang model ajar di PKBM yang sesuai dengan Kurikulum Merdeka memerlukan pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan belajar masyarakat, fleksibilitas dalam kurikulum, inovasi dalam metode pengajaran, dan penilaian yang menyeluruh. Dengan pendekatan ini, PKBM dapat memberikan pendidikan yang lebih relevan dan bermakna bagi peserta didiknya, membantu mereka mengembangkan potensi secara optimal dan siap menghadapi tantangan kehidupan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H