Mohon tunggu...
septborn simamora
septborn simamora Mohon Tunggu... -

bukan hanya sekedar retorika

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Goresan harapan

16 Juli 2013   01:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:30 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

harapan,,,,,,

sepengal kata penuh makna......

makna beribu arti yang hanya bahkan sebagian orang bisa mengetahuinya

apa itu harapan?????

saat mereka telah patah akan semangatnya,,selalu saja kata ini .......jangan menyerah,,,,masih ada harapan......

bahkan si bijak pernah berbisik .."jangan berhenti berharap,,gengam truss harapan ,,karena harapan adalah hal baik,,setiap hal baik akan menghasilkan sesuatu yang baik.........

harapan,,,,

tapi buat mereka yang tidak mengerti,,,,

harapannya hanya sebuah kata basa basi....

saat sebagian telah basah oleh kegagalan dan mereka diajari untuk berharap mungkin tidak akan menjawab peluh derita mereka

dibawah kaki harapan mereka ingin berpijak

dipanggkuan harapan mereka ingin dipeluk

di gengaman harapan mereka menaruh asa

itulah saat mereka masih yakin,,,,,,,,

bahakan untuk 2 sampe 3 kali sang gagal merengut usaha oleh keringat mereka

mereka masih yakin,,,kepadamu sang harapan,,,,,,,

tetapi apa daya mereka adalah manusia.........

mereka bukan Tuhan.......

apakah engkau sang pelecut semangat tega menghianati mereka

jangan biarkan mereka menyangkal engkau sang cerca

biarkan cahaya fajarmu menyinari sudut hati mereka

jangan biarkan mereka menunggu gelap.........

bersinarlah wahai harapan

biarkan langkah mereka engkau terangi

bakar semangat mereka dengan namamu

Karena hanya engkau "harapan"  satu satunya hal yang sangat mereka yakini

kuserahkan mereka kepadamu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun