Banyak dari kita masih penasaran, “Apa aja sih kerjaan para politisi itu?”. Selama ini yang kita tahu, politisi bersaing satu sama lain untuk menjadi nomor satu di mata masyarakat. Tapi cara mereka itu belum ada yang benar-benar meyakinkan. Bikin rakyat kian antipati dengan yang namanya po-li-ti-si.
Coba lihat Hary Tanoesoedibjo, politisi yang memimpin parpol baru bernama Partai Perindo. Kerjanya ya cuma begini-begini aja:
1. Cuma ngurusin pedagang kecil.
Repot banget dia meng-handle ribuan pedagang kecil yang jualan masih pake gerobak dorong. Gerobak lusuh pedagang diganti dengan Gerobak Perindo yang lebih layak dan bersih. Gratis. Jadi makan ketoprak, siomay, atau soto nggak bikin bergidik ngeri pembeli karena kesan “jorki”. Pedagangnya pun pe-de. Dikasih pembinaan pula agar bisnis skala kecil mereka berkembang.
2. Cuma bikin toko kelontong
Melihat mini market banyak dan nyaman pelayanannya masuk pemukiman. Sempet-sempatnya bikin toko kelontong masyarakat yang serupa itu. Warung kelontong atawa manisan berubah kinclong jadi Warung Sejahtera berkonsep minimarket. Pembinaan? Dilakukan. Modal? Dipinjemin. Suplai barang? Dijamin.
3. Cuma ngurusin politik kelas kampung/kelurahan
Ini yang bikin aneh. Pengurus partai kelas DPRt di desa/kelurahan aja dilantik Ketua Umum DPP yang datang jauh-jauh dari Jakarta. Tapi efek turun langsung ke bawahnya memang kena rupanya. Jadi tahu soal-soal kekinian di daerah. Pendapatan rakyat yang turun blangsak, desa yang minim pembangunan, lapangan kerjaan yang tak tersedia, bisa dicatat langsung untuk dipikirkan solusinya.
4. Cuma main-main di kampus
Ada banyak mahasiswa unyu yang bisa dipengaruhi. Main-main ke kampus jadi pilihan enak. Nah, kalo ini HT keliling 130-an kampus cuma buat nularin virus enterpreneurship di kalangan pelaku ekonomi masa depan kita. Makin banyak pengusaha di daerah yang produktif, makin cepat negara maju.
5. Cuma buang-buang duit
Kalau duit udah banyak, pusing mau diapain. Kenapa nggak dibuang ke anak sekolah dan mahasiswa biar studinya lancar? Ini yang dilakukan HT. Kuliah umum dan kunjungan ke sekolah/ponpes selalu disertai bagi-bagi beasiswa.
6. Cuma main bola
Remeh temeh, futsal doang diurusin. Nggak sepopuler sepak bola emang, tapi anak muda sekarang gandrung main futsal. Sangat lumayan, prestasi futsal unjuk gigi dengan menjuarai turnamen kelas dunia. Tim futsal cowok dan cewek mendahului sepak bola merumput di negeri orang sekalian bawa piala. Turnamen dalam negeri pun bisa mejeng live di TV. Siapa ketua Federasi Futsal Indonesia (FFI) sekarang sih? Doi adalah HT.
Nah, kerjaan politisi yang cuma begini-begini aja, bikin antipati rakyat nggak? Rasanya nggak, kalo riil dan bermanfaat malah mendulang simpati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H