Mohon tunggu...
diky darmawan
diky darmawan Mohon Tunggu... Lainnya - Petualang

Kehidupan adalah menyembara sebab kita bukan di tuntut untuk diam dalam satu titik, melainkan kita harus memberanikan diri untuk keluar dari lingkungan itu. (Jejak Langkah Tanpa Batas) #pejalananarki

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sahabat Alam

30 November 2021   15:03 Diperbarui: 30 November 2021   16:04 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabat Alam ; Aku bukanlah pemuja cinta, karena cinta tidak perlu dipuja, cinta ada pada setiap manusia, seperti aku, dia dan juga kamu. meskipun tidak dipuja dia tetap akan datang, datang dengan kerinduan, datang dengan senyum, datang dengan membawa kabar gembira, cinta selalu hadir lewat hati dan perasaan mendalam, ia datang kemudian pergi, kadang datang kemudian menetap sampai kita meninggal dunia, malah dia selalu ada dan tidak pernah hilang, dan sangat kuat mencengkram di hati setiap orang. Ingat... Senyum, ceria, gembira, sedih dan marah. itu adalah gambaran cinta dari hubungan manusia dengan manusia. ( #NikmatiAjaDulu )

Sahabat Alam ; sekali lagi maaf, jika coretan ini membuatmu risih, Dan mungkin tulisan ini tidak lah berharga bagi kehidupan mu. Tapi bagi ku coretan ini adalah ekspresi untuk bagaimana menyampaikan seluruh keluh kesan ini, aku hanya ingin berbagi cerita tentang ku untukmu, biarlah yang mengatasi semuanya adalah perasaanku, jangan lagi kamu sebab masih banyak tanggung jawab mu untuk di selesaikan, antara lain; Akademik, Organisasi dan lebih lebih tanggung jawab untuk keluarga mu. Lagi dan lagi cukuplah perasaanku yang paling dalam yang mengatasi hal ini, yang suatu saat akan menembus kegelapan dan akan merubahnya menjadi terang, seterang pagi yang disinari mentari tanpa awan seperti yang kita nikmati bersama pada akhir November kemarin (Ingat. Cukuplah Alam, Aku, Kamu dan Tuhan yang tau perasaan waktu itu). 

Sahabat Alam ; Biarlah perasaanku menjelajah keseluruh pelosok diri, diri yang hari ini belum mengetahui sepenuhnya makna dari sebuah rasa rindu. Dan dengan cara apa rasa ini ku pudarkan? Waktuuu, kali ini aku akan memberimu kesempatan untuk menjawabnya. (Siap Atau tidak, aku Tidak perduli)

Wahai pemilik segala bentuk rasa; sesekali aku ingin bertanya, apa kah hanya aku yang memiliki perasaan seperti yang aku alami sekarang? Tidak ada kah Manusia lain? Jikalau pun ada maka perlihatkan agar aku bisa mengenalinya. Mungkinkah dia? Jikalaupun tidak maka karuniakan rasa itu, agar dia paham bagaimana rasanya menjadi manusia semacam itu. 

Angin, hari ini aku ingin menyapanya dengan senyum, ceria, gembira dan bahagia. Bersediakah engkau untuk menyampaikan-Nya, entah dengan cara kabut, hujan, bulan, matahari ataukah cara mu sendiri. aku tidak mempersoalkan hal itu. Yang aku ingin tau bahwa Sapa itu telah tersampaikan. (Aku Akan menunggu jawaban darimu; semoga senyum simpul mu tidak bosan kau perlihatkan pada ku)

Terimakasih Tuhan engkau telah anuggrahkan rasa cinta dalam diriku terimakasih pula atas palajaran mu, Kau hadirkan dia pada setiap anganku membuatku bahagia meski hari ini harus menghayal terlebih dahulu.

Penjelajah'96

Kamis, 16 Januari 2020

Pukul : 02:56 AM Wita

Spinggan Kalimantan Timur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun