Idulfitri atau Lebaran sering disebut sebagai Hari Kemenangan, di mana kaum Muslim di seluruh dunia telah mengakhiri ibadah puasa sepanjang bulan Ramadan untuk menjadi umat yang lebih sempurna imannya. Biasanya, Lebaran dirayakan dengan bersilaturahmi mengunjungi saudara dan orang-orang terdekat, menikmati momen kebersamaan sambil menyantap hidangan lezat khas Lebaran.
Sayangnya, Lebaran tidak sekadar menawarkan momen hangat kebersamaan. Sebab, rupanya ada masalah kesehatan yang juga mengintai diam-diam di tengah saat-saat membahagiakan tersebut. Apa saja penyakit tersebut? Simak ulasannya berikut ini!
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
Pilek dan batuk menjadi keluhan yang sering dirasakan selepas Lebaran. Keduanya sering kali merupakan gejala penyakit ISPA, selain bersin-bersin, tenggorokan gatal, demam ringan, nyeri, dan hidung tersumbat.
ISPA umumnya diakibatkan infeksi virus yang menyerang, terutama saat penderita menurun daya tahannya, kurang tidur, atau kelelahan. Kondisi ini bisa diakibatkan kesibukan bersilaturahmi maupun mudik. Belum lagi, paparan udara kotor di jalan ketika mudik dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko terserang ISPA. Apalagi virus penyebab ISPA bisa menular dengan cepat antar manusia, terutama di tengah keramaian.
Ada banyak cara untuk mencegah penyakit ini, bahkan bagi kamu yang sedang bermudik sekalipun. Misalnya, mengenakan masker selama di luar ruangan dan mencuci tangan setelah bepergian.
Diare
Seseorang bisa dikatakan mengalami diare jika ia buang air besar lebih dari 3 kali dalam 1 hari, plus konsistensi feses yang lunak maupun cair. Gejala lain dari diare termasuk mual, muntah, demam, serta perut yang nyeri, mulas, dan kembung.
Ada berbagai faktor penyebab diare, seperti makanan yang tidak terjaga kebersihannya sehingga terkontaminasi kuman. Selain itu, konsumsi makanan yang mampu membuat lambung iritasi juga dapat mengakibatkan diare. Contohnya, makanan pedas, berlemak, asam, dan berminyak. Di samping itu, minuman bersoda dan reaksi alergi terhadap jenis-jenis makanan tertentu juga bisa memicu masalah kesehatan yang satu ini.
Apabila diare sudah terlanjur terjadi, segera ganti cairan dan elektrolit yang terbuang. Tambah jumlah air putih yang dikonsumsi dan hindari jenis-jenis makanan pemicu diare. Jika diare tak kunjung reda setelah tiga hari, segera temui dokter.
Maag
Penyakit yang satu ini adalah gangguan dalam lambung dengan beberapa gejala utama, seperti rasa nyeri di ulu hati, mual, muntah, perut kembung, dan sensasi sesak napas. Umumnya, maag diakibatkan infeksi pada lambung karena bakteri H. pylori. Akan tetapi, maag juga bisa diakibatkan oleh produksi asam lambung yang berlebih.
Karena itulah apa yang seseorang konsumsi bisa jadi penyebab utama ia mengalami gejala maag. Nyaris serupa dengan makanan penyebab diare, makanan pedas dan asam yang mengiritasi lambung dapat memicu kondisi ini, Di samping itu, makanan dengan kandungan gas juga perlu dihindari untuk mengurangi risiko penyakit ini. Di samping itu, pola makan yang tidak tepat, seperti makan terlalu banyak atau tidak teratur, bisa menyebabkan maag juga.
Cara terbaik untuk mengatasi maag adalah dengan menghindarinya. Dan jika kamu sudah punya riwayat maag, sebaiknya kamu membawa obat penurun produksi asam lambung setiap kali bepergian.