Mengonsumsi makanan organik dinilai sebagai salah satu penunjang gaya hidup sehat kekinian. Makanan organik dianggap lebih menyehatkan dibandingkan makanan non-organik karena bersih, ramah lingkungan, dan bebas dari pestisida.
Itulah, meskipun harganya relatif lebih mahal, makanan organik memiliki peminatnya sendiri. Terutama dari kalangan orang yang mengutamakan pola gaya hidup sehat.
Namun, apa benar makanan organik lebih sehat? Sebelum melanjutkan dipembahasan selanjutnya, sebaiknya kita ketahui terlebih dulu apa yang dimaksud dengan makanan organik.
Pengertian Makanan Organik
Makanan organik bisa disebut sebagai bahan makanan, berasal dari hewani dan nabati, yang tidak diproduksi dengan metode konvensional di bidang pertanian/perkebunan/peternakan pada umumnya.
Input sintetik, yang biasa digunakan, macam pestisida sintetis,atau pupuk berbahan kimia tidak digunakan. Proses produksi dibantu pupuk alami dan sistem rotasi tanaman (praktik pertanian berbagai jenis tanaman secara bergiliran di satu lahan agar tanah tidak kehilangan unsur hara).
Fakta Tentang Makanan Organik
Sejak diperkenalkan tahun 1940-an, bahan makanan organik makin populer. Hal ini bersamaan dengan bertambahnya pemahaman masyarakat terhadap kesehatan tubuh dan lingkungan. Hanya saja, anggapan tentang makanan organik tidak seluruhnya benar. Berikut ini 6 fakta tentang makanan organik, yaitu:
1. Makanan organik mengandung lebih sedikit pestisida, bahkan ada beberapa jenis yang sama sekali tidak mengandung pestisida.
2. Makanan organik sama sekali tidak memakai bahan-bahan buatan. Ini aturan yang sangat ditekankan. Bahan-bahan buatan yang dimaksud adalah pemanis buatan, MSG, dll.
3. Makanan organik ramah terhadap lingkungan. Proses produksi makanan organik menerapkan metode alami, sehingga tidak merusak lingkungan.
4. Makanan organik tidak memiliki lebih banyak kandungan nutrisi dibandingkan makanan non-organik.
5. Makanan organik memakan lebih banyak lahan.
6. Makanan organik tetap wajib dicuci terlebih dulu,sebelum digunakan atau dikonsumsi.
7. Pastikan Makanan Organik Benar-benar Organik
Anda yang tertarik membeli dan mengonsumsi makanan organik, sebaiknya memastikan sertifikasi organik pada kemasan. Di Indonesia, ada 17 lembaga yang memiliki otoritas memberikan sertifikasi pada sebuah produk organik. Semuanya berada di bawah Kementan (Kementerian Pertanian).
Selain itu, Anda bisa melihat komposisi di kemasan. Jika memilih sayur atau buah segar di supermarket, Anda bisa perhatikan penampilan fisiknya yang tidak sempurna. Ini karena adanya bekas gigitan ulat atau hewan pemakan sayur lainnya.
Tips Pintar Memilih dan Menangani Makanan Organik
Walaupun makanan organik dinilai lebih sehat, tetapi jika ditangani secara tidak tepat kualitasnya akan menurun. Untuk itu, Anda wajib melakukan penanganan tepat terhadap makanan organik mulai dari membeli, menyimpan, sampai mengolah. Berikut ini 4 tips pintar menangani makanan organik, antara lain:
1. Pastikan makanan organik yang Anda beli benar-benar organik. Cara memastikannya, Anda wajib membaca sertifikasi kemasan, label, dan bentuk fisiknya.
2. Beli makanan organik secara variatif. Jangan beli dan maka makanan organik yang itu-itu saja. Hal ini bermanfaat untuk memberikan pola makan sehat kepada Anda. Pola makan sehat diciptakan dari variasi makanan yang tidak itu-itu saja.
3. Simpanlah makanan organik pada suhu yang tepat demi terhindar dari kontaminasi bakteri.
4. Cuci makanan organik sebelum dimakan atau digunakan. Walaupun, ada klaim yang menyebutkan bahwa makanan organik bisa langsung dikonsumsi, tetap saja AndaÂ
Sebaiknya mencucinya. Anda tidak tahu proses perjalanan makanan organik itu mulai dari produsen hingga sampai tangan Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H