Mohon tunggu...
pedro musa
pedro musa Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa & animator freelance

seorang mahasiswa seni rupa yang belajar menulis tentang seni dan budaya rupa tradisional maupun digital

Selanjutnya

Tutup

Seni

Ayo mengenal batik Besurek asal Bengkulu yang sangat khas budaya dan rupanya

10 Desember 2022   11:31 Diperbarui: 10 Desember 2022   11:56 2391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

        Batik Besurek merupakan batik tulis tradisional yang berasal dari Provinsi Bengkulu. Batik besurek merupakan batik pesisir dengan motif yang dominan dengan kaligrafi Arab bukan hanya itu saja di dalam batik besurek juga dilengkapi dengan motif flora dan fauna yang memiliki makna simbolis yang melambangkan hubungan antara manusia dan alam dengan sang pencipta. Sementara dalam bahasa Bangkulu Besurek /besughat berartikan bersurat atau menulis dan bisa juga diartikan menggambar/melukis kaligrafi dan relief alam pada bidang kain, yang digunakan untuk kebutuhan sandang dalam budaya tradisi masyarakat Bengkulu.

        Pada awalnya batik besurek lebih banyak digunakan sebagai perlengkapan upacara adat seperti upacara kelahiran, perkawinan, kematian dan upacara adat lainnya. Menurut sejarahnya, kain Besurek sudah ada sejak abad ke-16 ketika penyebaran agama Islam mulai berkembang pesat di kota Bengkulu. Awalnya batik besurek hanya memiliki tujuh motif dasar yang dapat dibedakan secara visual. Ketujuh motif dasar tersebut yakni :

a.Motif Kaligrafi.

Motif Kaligrafi merupakan motif yang paling banyak digunakan sehingga motif ini menjadi ciri khas dari batik Besurek. Huruf kaligrafi yang digunakan merupakan kaligrafi Arab dan warna dasar yang digunakan cenderung bewarna biru.

b.Motif Pohon Hayat dan Kaligrafi

Motif pohon hayat ini dipadukan dengan motif kaligrafi Arab. Warna dasar yang biasa di gunakan ialah warna biru.

c.Motif Kaligrafi dan Kembang Melati

Merupakan perpaduan motif kaligrafi Arab, dan kembang melati. Warna dasar yang digunakan adalah warna merah kecoklat-coklatan.

d.Motif Relung paku, Perpaduan Burung, dan Kaligrafi

Motif relung paku dengan perpaduan burung merupakan bentuk perpaduan dua unsur yang berbeda. Motif tersebut dipadukan dengan kaligrafi Arab, dan warna dasar berupa warna coklat dan krem.

e.Motif Bunga Cengkeh, Cempaka, dan Kaligrafi

Motif ini merupakan bentuk perpaduan dua jenis motif dari unsur yang sama. Kedua motif tersebut dipadukan dengan motif kaligrafi Arab, dan warna dasar yang digunakan adalah merah kecoklat-coklatan.

f.Motif Kaligrafi berbentuk Burung Kuau.

Burung kuau yang dibuat pada kain batik ini merupakan huruf kaligrafi Arab yang disusun sedemikian rupa, sehingga menghasilkan bentuk mirip sebuah burung. Warna dasar yang digunakan adalah warna biru.

g.Motif Rembulan dan Kaligrafi.

Motif rembulan ini dipadukan dengan kaligrafi Arab. Warna dasar yang biasa di gunakan warna merah.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Dok. pribadi
Dok. pribadi
*contoh batik besurek digunakan sebagai seragam sekolah SMA N 1 Bengkulu Selatan

Lalu bagaimana cara pembuatan batik besurek Bengkulu ini. Proses pembuatannya masih menggunakan cara tradisional dan tergolong lumayan rumit karena proses pembuatannya memerlukan beberapa tahapan yang cukup memakan banyak waktu. Hal pertama yang dilakukan adalah dengan menggambar pola pada kain dengan menggunakan motif sesuai yang diinginkan. Kemudian pola yang telah dibentuk diberi lilin cair dan kemudian diberi warna lalu dikeringkan dengan cara di jemur langsung di bawah sinar matahari. Seluruh tahapan dalam proses pembutan batik Besurek ini membutuhkan waktu hingga satu bulan dan tergantung tingkat kerumitan dari motif yang di buat. Dan untuk harga batik basurek yang dipasarkan pun bermacam-macam mulai dari kisaran harga 200 ribu sampai 2.5 juta per kain nya tergantung model dan motif nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun