Mohon tunggu...
Pedro Gondem
Pedro Gondem Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

suka melucu

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lambang Parpol "Garuda", Masalah Atau Dipermasalahkan?

5 Juni 2014   16:34 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:14 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

hari ini gak dapet makan nasi uduk, hoammm... gara-gara tidur yang terlalu banyak, keburu abis deh. padahal pangkalan nasi uduk di sekitar asrama ada 3, tapi kalo udah jam 8, semuanya pasti udah pada ludes. yaudah, berserah diri ke alf*midi buat beli roti. eh, sebenernya ini tulisan bukan bahas kelaparan, tapi soal lambang parpol.

jadi ceritanya tadi pas pulang beli roti, gue denger dari suara tv tetangga, berita yang mengabarkan lambang parpol yang menjadi masalah (atau sengaja dipermasalahkan?) karena memiliki kesamaan dengan lambang negara. gue heran deh, ada-ada aja. coba deh telaah lebih jauh, ini emang bener-bener dibuat-buat kayaknya ya? yang buat gue heran itu :


  1. "GARUDA" yang jadi lambang salah satu parpol ini kan udah lama ya, sejak 2008, dan dipermasalahinnya pas 2014. ada apa? kenapa gak dari dulu dipermasalahin?
  2. apa semua yang berlambang "GARUDA" itu harus menjadi masalah mentang-mentang sama dengan lambang negara? dulu juga, baju timnas Indonesia yang berlambang garuda di dadanya sempat jadi masalah, tapi masalah itu selesai karena pihak timnas merasa itu adalah sebagai kebanggaan mengenakan lambang negara untuk memperlihatkan kecintaannya kepada negara di depan negara-negara lain. apakah parpol juga gak boleh menunjukkan kebanggaan dan kecintaannya kepada negara ini dengan menggunakan lambang "GARUDA"?


okelah, anggap saja itu cuma keheranan gue secara subjektif yang mungkin bisa terjawab sama orang-orang pinter. jadi gue mikirnya gini ya, sekarang kalo kita mempermasalahkan lambang, bukankah sebagian besar lambang parpol sebenarnya "bermasalah"? mari telaah dari sisi lainnya.

parpol berlambang "sapi/kerbau/banteng" atau apalah sejenis hewan seperti itu. kalo itu sapi/kerbau, itu bakalan menghina orang hindu, karena mereka mensucikan binatang sapi/kerbau, kan nanti lambangnya bakalan dicoblos. lagian parpol ini kan gak berbasis agama hindu, jadi kenapa pake sapi/kerbau? , gimana kalo itu banteng? banteng identik dengan spanyol, nama lain negara spanyol aja negeri matador, jadi kenapa parpol ini lebih suka pake lambang yang identik dengan negara lain daripada negara sendiri?

parpol berlambang "segitiga" yang diidentikan dengan yahudi, dajjal atau israel, atau mungkin illuminati kali ya. kalo ngeliat dari sisi ini, kan ini bener-bener menyesatkan, masa pilih parpol berlambang sesuatu yang dibenci gitu?

belum lagi parpol berlambang "ka'bah" yang notabene tempat paling suci bagi umat islam. balik lagi kayak sapi/kerbau tadi, masa ka'bah mau ditusuk-tusuk? terus nanti kalo udah selesai disobek-sobek gitu? bisa-bisa jadi penghinaan bagi umat islam.

yang paling parah kalo partainya cuma berlambang warna warni doank, gak ada lambang apa-apa. apa berarti ini partai gak punya dasar untuk menunjukkan jati dirinya? atau mungkin tim kreatifnya kurang jadi buat seadanya doank gitu?

kan gak juga, setiap partai politik pasti punya ideologi dan prinsip dasar mengenai lambang politiknya masing-masing. kenapa ini berlambang garuda. kenapa berlambang banteng, ka'bah, segitiga, dan lain-lain. mungkin aja itu bukan bermaksud lambang negara tapi menunjukkan kekhasan dari Indonesia, atau apalah. kalo mau langsung clear, tanya parpolnya langsung lah, kenapa menggunakan lambang seperti itu.

jadi, inti yang pengen gue sampein itu, janganlah mempermasalahkan hal-hal yang seharusnya gak dipermasalahkan. kita mau jadi negara maju, bukan terus menerus jadi negara berkembang. gak semestinya kita mempermasalahkan hal-hal yang tidak substansial seperti itu. daripada gitu, lebih penting kita bisa sama-sama mencari solusi untuk permasalahan sebenarnya di negara ini. gimana caranya kita bisa saling membantu, saling bertukar ide, demi masa depan bangsa ini. gak usah lagi mengorek-ngorek kesalahan orang lain yang sebenarnya gak salah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun