Mohon tunggu...
Andreas Novfiat
Andreas Novfiat Mohon Tunggu... Lainnya - aktivis gereja yang peduli pendidikan dan negara ini

Saya suka belajar dan mengembangkan diri agar maksimal secara kognitif, emosional, spiritual, melalui tulisan saya disini, diharapkan menjadi bagian penting untuk aktualisasi diri saya dan menjadi penuh sebagai manusia serta bermanfaat bagi orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orang Kristen Takut Akan Perubahan?

3 Maret 2023   22:27 Diperbarui: 3 Maret 2023   22:31 675
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Renungan 5 Maret 2023

Minggu Prapaskah II

Bacaan Injil Matius 17 :1-9

Peristiwa transfigurasi adalah suatu peristiwa yang dicatat dalam Injil, di mana Yesus Kristus berubah menjadi bercahaya di depan tiga murid-Nya: Petrus, Yakobus, dan Yohanes. 

Dalam peristiwa transfigurasi, Yesus menunjukkan sisi-Nya yang ilahi dan memberikan gambaran tentang kemuliaan-Nya yang sejati. Hal ini juga mengonfirmasi kebenaran bahwa Yesus adalah Anak Allah dan memberikan keyakinan kepada para murid-Nya bahwa mereka memang mengikuti seorang guru yang memiliki kuasa ilahi. Selain itu, transfigurasi menjadi sebuah pengalaman rohani yang mendalam bagi para murid-Nya dan menegaskan kepercayaan mereka pada Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan.

Dalam peristiwa transfigurasi, murid-murid Yesus dikisahkan ketakutan saat melihat Yesus berubah bentuk di hadapan mereka. Ketakutan para murid mungkin disebabkan oleh pengalaman yang sangat luar biasa dan ajaib. Mereka tidak pernah melihat Yesus seperti itu sebelumnya, sehingga mereka terkejut dan ketakutan. Namun kemudian Tuhan Yesus mengatakan "Berdirilah, jangan takut!".

Santo Yohanes Paulus II mengatakan bahwa ketakutan berasal dari ketidaktahuan dan ketidakpastian dalam hidup. Ketika kita tidak tahu apa yang akan terjadi atau tidak memahami apa yang sedang terjadi, kita cenderung merasa takut. 

Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk mengatasi ketakutan adalah dengan memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang Tuhan. Beliau juga mengatakan bahwa pesan "jangan takut" yang disampaikan oleh Tuhan Yesus pada peristiwa transfigurasi adalah panggilan untuk memperkuat kepercayaan kita kepada Tuhan dan mengandalkan-Nya dalam menghadapi segala tantangan hidup.

Bila kita renungkan lebih jauh pesan "berdirilah, jangan takut" yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya pada peristiwa Transfigurasi mengandung beberapa makna yang relevan untuk kehidupan saat ini.

Pertama ketika kita merasa takut, kita harus tatap optimis dan menguatkan iman kita kepada Tuhan. Yesus memberikan perintah kepada murid-murid-Nya untuk bangkit dan tidak takut, karena Dia ingin mereka percaya bahwa Dia selalu bersama mereka dan memberikan perlindungan kepada mereka.

Kedua hidup berjalan bersama Tuhan Yesus akan menghadirkan Allah. Ketika kita menghadapi tantangan atau situasi yang menakutkan, kita harus berusaha untuk tidak menyerah pada ketakutan dan tetap dekat dengan Yesus bukan malah pergi menjauh. Hal ini akan memberikan ruang kepada Allah untuk memberikan kekuatan dan ketenangan dalam menghadapi tantangan hidup.

Ketiga Tuhan mengajak kita untuk tidak takut akan perubahan. Perubahan adalah hal yang pasti terjadi dalam kehidupan, dan seringkali tidak dapat dihindari. Berani menghadapi perubahan akan membuka peluang dan potensi baru dalam hidup. Ketika kita bersikap terbuka terhadap perubahan, kita dapat belajar dan tumbuh dari pengalaman baru, serta menemukan cara-cara baru untuk mencapai tujuan kita. Oleh karena itu, penting untuk tidak takut akan perubahan dan siap untuk menghadapinya dengan sikap positif dan terbuka.

Sekarang apakah kita tetap bersama Tuhan ketika situasi berubah dan tampak menakutkan? Atau kita malah menjauh dan berusaha lari dari perubahan?

Semoga Tuhan selalu menguatkan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun