Padahal tindakan itu tanpa sepengetahuan AlMuktabar dan tidak berpengaruh pada kebijakan AlMuktabar dalam rotasi. Pak Al sendiri infonya murka saat mengetahui ada orang-orang yang memanfaatkan dirinya. Karena itulah ia memperketat mekanisme rotasi dan mutai di BKD. Info yang beredar, Pak Al telah menggunakan metode evaluasi untuk memastikan tidak terjadi praktek jual beli jabatan ini. Karena Almuktabar melihat disanalah awal praktek Kongkalingok terjadi. Â Â
Dan setelah hampir setahun Almuktabar menjabat tak ada juga rotasi-mutasi, barulah mereka sadar, orang-orang dekat itu tidak bisa diandalkan untuk menjaga mereka. Tersiar kabar, beberapa kepala OPD itu "hopeless* dengan sikap pak Al yang keras kepala dan sulit dikendalikan dalam politik anggrana. Mereka ini kemudian mengubah strategi.  Oknum pejabat ini menghembuskan "Narasi" ; Di Banten terjadi kondisi disharmoni antara Pj.Gubernur Banten  Al Muktabar dengan para pembantunya (Asda) dan kepala OPD serta pejabat-pejabatnya. Mereka memprovokasi tokoh agar bergerak menolak Almuktabar yang telah menjadi bebegig buat mereka. Kelompok ini juga memberi bensin media agar terus menyerang pak Almuktabar Atau setidaknya membuat bising ruang Istana. Narasi tersebut dihembuskan dengan satu tujuan; JANGAN PERPANJANG ALMUKTABAR.
Apakah Mereka Berhasil Menumbangkan Kuda Troya Jokowi, AlMuktabar. Wuallahualam.. (Bersambung...)
Â